Hari Ketiga Eco Wisata Di Sumbawa, Gelar Workshop Di Kecamatan Maluk Dan Bermain Di Pantai Maluk Yang Indah

Pada hari ketiga kunjungan ke Pulau Sumbawa, Rabu (7/10), rombongan pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009 kali ini berkunjung ke SDN Maluk 2. Disana sekolah ini mereka melakukan kegiatan sama seperti hari pertama, yaitu melakukan workshop dan berbagi pengalaman tentang lingkungan hidup. Tema yang diangkat adalah mengurangi semakin buruknya pemanasan global dengan kebiasaan ramah lingkungan hidup di dapur. Mereka juga memiliki misi penting, yaitu mengajak para siswa di Pulau Sumbawa ini setidaknya memiliki perilaku ramah lingkungan hidup. Paling tidak mereka memiliki rasa peduli terhadap lingkungan hidup sekitar mereka.

Beberapa sekolah di Kecamatan Maluk berkumpul di gedung serbaguna Maluk. Kedatangan pangeran dan putri lingkungan hidup 2009 pun mendapat apresiasi yang tinggi dari murid-murid yang mengikuti workshop itu. Pangeran Lingkungan Hidup 2009 Gunawan Wibisono mendapat kesempatan tentang bagaimana seyogyanya memasak di dapur yang ramah lingkungan hidup. Beberapa penjelasan diberikan tentang perbedaan antara dapur tradisional dan modern. Dijelaskan Gunawan bahwa sebaiknya kita menggunakan dapur yang modern, karena dengan menggunakan dapur modern kita bisa mengurangi polusi udara. “Penggunaan dapur tradisional masih menggunakan kayu yang dibakar, sehingga asap yang dihasilkan lebih banyak dan menyebabkan polusi udara dan tambah panasnya Bumi ini,” terang Gunawan.

Berbeda dari hari yang pertama kemarin, para siswa di Kecamatan Maluk ini sangat aktif. Mereka memang memiliki keinginan untuk tahu sangat besar. Beberapa siswa bahkan sempat bertanya-tanya mengenai proyek lingkungan hidup dari rombongan pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009. Mereka juga ingin melakukan apa yang telah dilakukan oleh pangput. Para siswa Kecamatan Maluk juga merasa senang dengan kegiatan yang diadakan kali ini. Bahkan mereka ingin sekali bertanya lebih lama kepada para pemateri. Namun karena waktu yang memang terbatas merekapun hanya bisa memendam pertanyaan tersebut. Tina salah satu peserta dari MTS Maluk menuturkan bahwa dia sangat senang sekali dengan kegiatan ini. “Dengan kegiatan ini saya dapat menambah pengetahuan lingkungan hidup sekitar. Saya juga tidak akan membuang sampah sembarangan lagi,” kata Tina.

Setelah workshop di Kecamatan Maluk, rombongan pangput melakukan perjalanan ke Pantai Maluk untuk makan siang dan melepas kejenuhan mereka. Terlihat disana mereka sangat senang sekali dengan keadaan pantai yang bersih, pantai yang putih, dan air yang membiru. Keadaan ini memang sangat sulit dijumpai di kota besar seperti Surabaya. Mereka bermain dengan senangnya layaknya anak kecil yang menemukan mainan favoritnya. Mereka bahkan berfoto-foto di pinggir pantai. Mereka juga tidak lupa melakukan ibadah yang wajib mereka lakukan. (narendra/sari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *