Understanding Climate Change di SMP Petra 3
Surabaya- Tunas Hijau mengajak sekitar 60 siswa SMP Petra 3 Surabaya untuk merubah gaya hidup selama ini. Melalui aktivis seniornya Tunas Hijau Adetya Firmansyah menjelaskan bahwa perilaku kita sangat berpengaruh pada isu pemanasan global dan perubahan iklim. ”Perilaku itu terutama berhubungan dengan empat hal, yaitu pohon, transportasi, listrik dan sampah,” kata Adetya pada peserta siswa kelas 7 SMP Petra 3 Surabaya, Kamis (22/10).
Dikatakan Adetya bahwa handphone atau telepon genggam saat ini menjadi barang yang sangat familiar bagi kalangan siswa SMP dan SMA. ”Tentang telepon genggam ini, banyak pengguna yang tidak sadar bahwa membiarkan charger handphone tetap standby adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca karbondioksida – salah satu gas penyebab pemanasan global. Dengan membiarkan charger handphone tetap standby dalam setahun akan dihasilkan gas karbondioksida sebanyak 6 kg,” kata Adetya.
Demikian juga dengan hemat listrik menjadi slogan yang sering disuarakan oleh masyarakat kita. ”Namun, banyak hal-hal praktis tentang slogan hemat listrik ini yang tidak dilaksanakan. Seperti halnya kondisi di kelas SMP Petra 3 Surabaya ini yang sebenarnya cukup terang dengan penerangan alami sinar matahari pagi. Namun, dengan membiarkan banyak lampu menyala di ruangan ini, maka ini perilaku yang tidak ramah lingkungan,” kata Adetya dilanjutkan dengan meminta beberapa siswa untuk mematikan lampu tersebut.
Sesi ini dilanjutkan dengan membagi seluruh peserta menjadi 4 kelompok dengan empat tema tentang jejak karbondioksida. Keempat tema itu adalah transportasi, pohon, sampah dan energi. Setiap kelompok lantas diminta mendiskusikan minimal 15 perbuatan praktis untuk mengurangi jejak karbondioksida yang dihasilkan sesuai dengan tema. Setiap kelompok juga diminta untuk mempresentasikan perilaku-perilaku ramah lingkungan hidup tersebut.
Pada akhir kegiatan di tentukan beberapa perilaku yang wajib dilaksanakan selama di sekolah diantaranya mematikan lampu di kelas ketika sinar matahari yang masuk sudah sangat cukup, mengolah sampah sisa makanan dan daun untuk dijadikan kompos, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan merawat tanaman yang ada di sekolah. (adet)