Diskusi Lingkungan Hidup Dengan Bermain Dan Bernyanyi Di SD Al Muslim Wadungasri
Sidoarjo- Pelaksanaan pembinaan lingkungan yang digelar Tunas Hijau di SD Al Muslim Wadung Asri, Sabtu (14/11), berjalan cukup menyenangkan. Mengingat pelaksanaan pembinaan tersebut diiringi dengan permainan ringan ala Tunas Hijau. Diantaranya adalah permainan bertanya, bernyanyi dan bertepuk. Pada permainan ini, seluruh anggota Green Club SD Al Muslim Wadungasri diarahkan untuk membuat lingkaran besar. Kedua tangan setiap anggota harus menyambung dengan posisi tangan kanan berada di atas tangan kiri teman sebelahnya. Setelah itu, secara bersama-sama mereka menanyikan beberapa lagu anak-anak, diantaranya bintang kecil atau balonku ada lima. Nah, yang terakhir kena tepuk tangan teman sebelahnya, dia harus menyampaikan informasi tentang lingkungan hidup.
Permainan ini ternyata mampu menggali informasi tentang lingkungan hidup yang disampaikan oleh anggota Green Club SD Al Muslim Wadungasri. Informasi yang diperoleh dari para anggota tersebut belum sepenuhnya tepat. Diantaranya pendapat yang disampaikan oleh Syahdat. Menurut Syahdat, salah satu penyebab pemanasan global adalah penggunaan CFC pada lemari es dan juga Air Conditioner yang berfungsi sebagai pendingin ruangan. Informasi tersebut langsung dikoreksi oleh Tunas Hijau. Menurut Tunas Hijau, penyebab terjadinya pemanasan bukan berasal dari pemakaian CFC melainkan karena banyaknya gas rumah kaca, diantaranya CO2 yang dihasilkan manusia. “CO2 biasanya muncul dari penggunaan bahan bakar minyak,” ujar aktivis Tunas Hijau Adetya.
Selain informasi tentang pemanasan global dari CO2, ada juga siswa yang menambahkan bahwa pemanasan global juga disebabkan karena energi listrik yang digunakan. “Menyalakan lampu ataupun alat-alat yang membutuhkan energi listrik juga dapat menyebabkan pemanasan global,” ujar Alif. Ditambahkan Adetya bahwa kita tidak perlu lagi menyalakan listrik bila sinar matahari yang masuk di dalam ruangan dirasa sudah terang. “Selain itu, jangan terlalu sering membuka pintu ruangan yang berAC, karena bisa memboros listrik,” imbuh Adetya menanggapi informasi yang disampikan oleh Alif.
Diskusi tersebut juga menjadi ajang menyampaikan ide-ide para anggota Green Club SD Al Muslim Wadungasri tersebut terkait dengan upaya mewujudkan sekolah ramah lingkungan hidup. Salah satunya ide membuat slogan-slogan ramah lingkungan yang disebar di sekolah, seperti di kamar mandi, kantin, ruang kelas dan halaman sekolah. Tunas Hijau juga menjelaskan tentang perilaku ramah lingkungan hidup yang harus diterapkan di sekolah maupun di rumah. Diantaranya membiasakan hemat energi, mengolah sampah dan mengurangi penggunaan produk yang sekali pakai seperti sedotan. (det)