Kaget Ada Warga Bakar Sampah Daun Di Kelurahan Manyar Sabrangan Penjurian 42 Besar Hari I Surabaya Berbunga 2009

Surabaya- Teriakan yel-yel ibu-ibu kader lingkungan RW 14 Kelurahan Kali Rungkut Surabaya menyambut kedatangan tim juri Surabaya Berbunga 2009, Senin (30/11). Ibu-ibu kader lingkungan tersebut lengkap dengan menggunakan atribut-atribut yang berasal dari daur ulang sampah. Terlihat begitu semangatnya ibu-ibu tersebut, sampai mereka tidak sadar bahwa teriakan yel-yel mereka mengundang perhatian beberapa pengendara sepeda motor yang melitas di daerah tersebut.

Tim juri yang berasal dari 7 instansi Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, PKK Kota Surabaya, Uli Peduli dan Tunas Hijau tanpa membuang waktu langsung melakukan penjurian lapangan. Penilaian yang dilakukan meliputi pengolahan sampah, manajemen tanaman dan upaya warga dalam mengolah kampung menjadi kampung yang ramah lingkungan. Di awal penjurian di wilayah ini, tim juri menemukan beberapa perbedaan dan kesamaan antara masing-masing RT dalam wilayah RW 14 Kelurahan Kali Rungkut Surabaya.

Perbedaan yang sangat menonjol antara RT 3 RW 14 dengan RT 1, RT 2 dan RT 4 adalah usaha warganya dalam memanfaatkan lahan kosong yang ada. Di RT 3 terlihat begitu hijau tanaman yang ada di setiap rumah. Berbeda dengan RT-RT lainnya yang dirasa masih belum terlihat greget warganya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah tanaman yang masih sedikit. Selain perbedaan itu, keempat RT ini juga memiliki kesamaan yakni upaya masyarakat pendatang atau yang bertempat tinggal di kos-kosan/kontrakan masih kurang terlihat mendukung program kampung. Terlihat dari hampir semua kos-kosan yang ada di wilayah tersebut, setiap rumahnya tidak ada tanamannya sama sekali, bahkan cenderung kumuh.

Penjurian di hari I ini meliputi RW 14 dan RW 15 Kelurahan Kali Rungkut, RW 4 dan RW 9 Kelurahan Medokan Ayu, RW 4 Kelurahan Penjaringan Sari dan RW 3 Kelurahan Manyar Sabrangan Surabaya. Hal berbeda ditemukan tim juri ketika berkunjung ke Kelurahan Medokan Ayu RW 9. Upaya yang dilakukan warga Medokan Ayu untuk memberantas jentik-jentik nyamuk adalah dengan memelihara ikan di lahan-lahan kosong yang ada di wilayah tersebut. Lahan-lahan kosong tersebut diubah menjadi kolam ikan. Selain kolam ikan, kampung ini juga mengembangkan minuman dari ilalang.

Pada kunjungan di Kelurahan Manyar Sabrangan RW 3, tim juri sempat kaget ketika melihat salah satu warga RW 3 membakar sampah daun di sekitar rumahnya. Melihat hal itu, salah satu pengurus kampung RW 3 segera menyiramkan air untuk mematikan api tersebut. Ada juga salah satu warganya yang berhasil memanfaatkan limbah plastik menjadi relief pemandangan alam yang dipasang di gentong tanah liat yang sudah rusak. Penjurian 42 besar ini akan berlangsung mulai 30 Nopember – 8 Desember 2009. (det)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *