Pertunjukan Live Musik Tradisional Jepang Pada Video Conference SDN Petemon XIII Surabaya Dan SD Seiko Jepang

Surabaya- Di Jepang terdapat Gunung Fuji, yang puncaknya diselimuti salju. Di sekitar Gunung Fuji juga terdapat sumber air minum masyarakat Jepang yang biasanya dikemas dalam botol air mineral. Sedangkan ketinggian Gunung Fuji adalah 3776 meter di atas permukaan air laut. Informasi tersebut adalah sebagian dari informasi yang didapat para siswa SDN Petemon XIII Surabaya pada awal perkenalan video conference (VC) dengan para siswa sister schoolSD Seiko Jepang, Jumat (20/11) siang di aula SDN Petemon XIII Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Anak Sedunia 20 November.

VC dalam rangka International Intercultural Mural Exchange yang Tunas Hijau menjadi koordinator Indonesia ini diawali dengan perkenalan para siswa SD Seiko Jepang. Pada sesi ini masing-masing siswa Seiko mengenalkan diri mereka per kelompok tiga-tiga. Tidak hanya nama yang mereka sebutkan, namun masing-masing siswa juga menjelaskan satu karya khas Jepang. Bentuk karya ini bermacam-macam, ada gambar tentang keadaan Jepang, ada jajanan, dan ada juga mainan yang digemari anak-anak Jepang.

Serunya, setelah perkenalan masing-masing siswa SD Seiko Jepang, mereka meneruskannya dengan memainkan alat musik khas Jepang. Alat musik yang dimainkan adalah seruling dan gendang. Permainan alat musik ini dimainkan oleh seluruh siswa dalam satu kelas, sekitar 30 siswa. Begitu asyiknya permainan alat musik khas Jepang itu dimainkan, para siswa SDN Petemon XIII Surabaya bahkan meminta para siswa Seiko memainkannya untuk kali kedua dengan durasi yang lebih panjang. Pertunjukan live alat musik itu pun diakhiri dengan tepuk tangan panjang para siswa SDN Petemon XIII.

Para siswa Petemon pun berharap bisa gantian memainkan alat musik tradisional Indonesia dengan disaksikan para siswa school sister SD Seiko Jepang Jumat berikutnya, pada video conference lanjutan. Sementara itu sesi perkenalan SDN Petemon XIII juga menarik perhatian para siswa Seiko. Dimulai dengan perkenalan Sulastri, guru kelas 5 yang mengenakan jilbab. Setelah mengenalkan diri, serta merta banyak tangan siswa Seiko yang diangkat untuk bertanya. Pertanyaannya seputar apa nama busa yang dikenakan (jilbab) dan kenapa menggunakan jilbab itu.

Video conference ini berlangsung luar biasa menarik. Tidak hanya untuk 30 siswa SDN Petemon XIII yang mengikutinya. Para guru yang mengikutinya, Nur Salim, Sulastri dan Harsoyo, juga merasakan banyak manfaat yang didapat. “Para siswa kami jadi mengetahui bahwa para siswa sister schoolnya yang di Jepang ternyata anak-anak yang aktif dan tidak malu bertanya. Mereka sedapatnya akan memanfaatkan kesempatan bertanya yang diberikan untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui,” kata Sulastri yang mendampingi video conference.

Hal senada dengan Sulasrti juga disampaikan oleh Kepala SDN Petemon XIII Surabaya. Menurutnya video conference seperti ini harus sering dilaksanakan. “Bila perlu diagendakan setiap minggu dengan sister school SDN Petemon XIII Surabaya yang dari Jepang, SD Seiko. Terbukti, para siswa SDN Petemon XIII juga menikmati program ini dan mendapat banyak informasi yang penting. Anak-anak juga dilatih untuk berani berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan Bahasa Inggris,” kata Harsoyo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *