Siswa SDK Santa Theresia I Persiapkan Diskusi Tentang Puspa dan Satwa Indonesia Dan Jepang Dengan SD Shijima Jepang
Surabaya- Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2009, yang setiap tahun diperingati pada 5 November, di SDK Santa Theresia I Surabaya diperingati dengan mengadakan diskusi tentang satwa puspa dan satwa nasional Indonesia. Uniknya diskusi ini tidak dilaksanakan di internal siswa sekolah yang beralamat di Jl. Residen Sudirman 5 Surabaya. Diskusi ini dilaksanakan para siswa dengan para siswa sekolah mitranya di Jepang, SD Shijima, Selasa berikutnya. Persiapan diskusi itu menjadi aktivitas yang dilakukan pada pembinaan lingkungan hidup Tunas Hijau di sekolah ini, Selasa (10/11) pagi.
Disampaikan aktivis senior Tunas Hijau Dony Kristiawan pada para siswa tim lingkungan hidup SDK Santa Theresia I bahwa peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Indonesia dilakukan sejak 5 November 1993. Peringatan itu ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden Soeharto nomor 4 tahun 1993. Sejumlah puspa (tumbuhan/flora) dan satwa (hewan/fauna) ditetapkan menjadi Identitas Bangsa Indonesia. Puspa dan satwa yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia itu dijelaskan Tunas Hijau dengan menunjukkan fotonya.
Ada Puspa dan Satwa Bangsa, Puspa dan Satwa Pesona, serta Puspa dan Satwa Langka. Untuk Puspa Bangsa adalah Bunga Melati (Jasminum sambac), sedangkan Puspa Pesona adalah Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), serta Puspa Langka adalah Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii). Sedangkan Satwa Nasional ditetapkan pada Komodo (Varanus komodoensis), kemudian Ikan Siluk Merah (Scleropages formusus) sebagai Satwa Pesona, dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) sebagai Satwa Langka.
Di luar itu, tiap-tiap provinsi menetapkan pula identitas daerah masing-masing, yaitu puspa dan satwa khas daerah yang bersangkutan. Jadi, saat ini setidaknya ada 33 Puspa Daerah dan 33 Satwa Daerah. Masing-masing dengan keunikan dan karakteristik yang khas. Selanjutnya, para siswa SDK Santa Theresia I Surabaya diminta Tunas Hijau untuk menuliskan keterangan fisik dari masing-masing puspa dan satwa itu. Mereka juga diminta menggambar ulang puspa dan satwa yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia itu. (ron)