Siswa Tim LH Theresia II Berbagi Hasil Tour Sampah Dengan Siswa Di Kelas-Kelas
Pembinaan lingkungan hidup di SDK Santa Theresia II Surabaya, Senin (9/11) pagi, masih membahas tentang hasil tour sampah yang dilakukan para siswa dua minggu sebelumnya. Pembinaan diawali dengan latihan presentasi yang dilakukan setiap kelompok. Pada latihan presentasi ini setiap kelompok harus bisa mempresentasikan hasil kunjungan mereka ke TPA Sampah Benowo dan Rumah Kompos Bratang.
Kelompok 1 misalnya, di awal presentasinya, mereka langsung ke permasalahan utama seperti menceritakan tentang kondisi TPA Benowo yang sangat luas dan penuh dengan sampah. Pada penjelasannya, kelompok 1 menjelaskan jumlah truk pembawa sampah yang masuk setiap harinya ke TPA Benowo. Kelompok ini juga menjelaskan banyaknya jumlah pemulung yang ada di TPA yang melebihi 1500 orang pemulung dan jenis-jenis sampah yang bernilai jual dan yang sama sekali tidak bernilai jual.
Sementara itu, tentang hasil kunjungan di Rumah Kompos Bratang, kelompok 1 menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan di Rumah Kompos Bratang. Dijelaskan bahwa Rumah Kompos Bratang mengolah sampah organik yang dihasilkan dari beberapa pasar yang ada di Surabaya. Sampah dedaunan dan ranting pohon dari jalan-jalan juga diolah di rumah kompos ini dengan beberapa mesin pencacah sampah yang dioperasikan.
Namun dari 4 kelompok yang ada, materi yang disampaikan kurang jelas dan kurang lengkap. Menanggapi hal ini, aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino menyarankan setiap kelompok untuk membuat “cakil” atau catatan kecil yang harus mereka pegang selama presentasi di dalam kelas-kelas nantinya. Pada cakil tentang TPA Benowo, Bram menyarankan agar dicantumkan sumber sampah, macam sampah, peran pemulung, kondisi sekitar, jumlah sampah yang masuk setiap harinya, bau atau tidaknya TPA, dan hal-hal penting lainnya.
Selesai membuat cakil, setiap kelompok segera melakukan presentasi di satu kelas. Kelas yang dimasuki 4A, 4B, 5A dan 5B. Di kelas 4A, usai presentasi, pertanyaan dimonopoli oleh satu anak, yaitu William. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh William. Diantaranya tentang alasan kok banyak sapi di TPA Benowo, bila musim hujan datang terjadi longsor atau tidak. Namun dijawab oleh kelompok kalau hujan turun, sampah tidak longsor karena sudah dipadatkan menggunakan traktor, dan di sampingnya juga ada saluran khusus air. (brm/ron)