Ajak Anak-Anak Stren Kali Surabaya Gunungsari 2 Peduli Sampah

Surabaya-Zairina Amalia Hanum Safitri, 10, bergegas keluar dari sanggar kelompok belajar anak stren Kali Surabaya Gunungsari 2. Amalia lantas berhenti sejenak di tepian sungai sambil mengamati beberapa jenis sampah yang ada di sekitarnya. Beberapa saat kemudian, Amalia bersama dua orang temannya mengambil sampah-sampah itu. Ada gelas plastik bekas air mineral, sedotan plastik dan bungkus permen. Amalia dan kedua temannya pun meletakkan kembali sampah berbahan plastik itu setelah ada intruksi bahwa sampah yang harus dikumpulkan adalah sampah organik atau sampah basah, bukan sampah kering atau sampah non organik.

Tidak sampai semenit kemudian, Amalia dan kedua rekannya sudah kembali ke dalam sanggar kelompok belajar anak stren Kali Surabaya Gunungsari 2. Beberapa butir nasi, dedaunan kering dan bunga kemudian diletakkan Amalia di depan teman-teman bermainnya yang menunggu di sanggar itu.  Kegiatan yang dilakukan Amalia dan dua rekannya adalah salah satu dari aktivitas permainan ular tangga peduli sampah yang digelar Tunas Hijau, Minggu (6/12) pagi. Permainan lingkungan hidup ini bagian dari pembinaan warga stren Kali Surabaya yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur.

Pada permainan ular tangga lingkungan hidup kreasi Tunas Hijau itu, delapan belas anak stren yang mengikuti pembinaan itu dibagi menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari anak-anak yang siswa sekolah dasar dengan anak-anak yang siswa taman kanak-kanak. Melalui permainan itu, anak-anak stren itu diajak melakukan beberapa perilaku peduli sampah dan mengenal jenis-jenis sampah. Anak-anak juga diajak mengetahui dampak yang ditimbulkan bila sampah tidak diolah. Hal ini karena di setiap kotak disampaikan informasi tentang sampah yang harus dibaca keras dan dibahas oleh pemandu Tunas Hijau.

Sementara itu, pembinaan anak-anak stren Kali Surabaya Gunungsari 2, atau tepatnya kampung RT 6 RW 8 Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Womokromo adalah salah satu realisasi rencana program lingkungan hidup kelompok swadaya masyarakat kampung setempat. Pembinaan di kelompok belajar anak itu rencananya akan dilaksanakan berkelanjutan setiap Minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. Di kelompok belajar ini, anak-anak tidak hanya akan diajak belajar mengulang pelajaran sekolahnya. Anak-anak stren itu juga akan dilatih menjadi pejuang-pejuang cilik lingkungan hidup. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *