Simulasikan Fungsi Pohon Sebagai Pencegah Longsor Bersama Siswa Kelas 4 SD Theresia II

Surabaya- Asiknya jika belajar tentang tumbuhan tidak hanya dilakukan secara teori saja, melainkan juga bersinggungan langsung dengan tumbuhan tersebut. Seperti yang dilakukan sekitar 80 siswa kelas IV SDK Santa Theresia II Surabaya ketika berkunjung ke Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Rabu (9/12). Selama kunjungan di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, siswa-siswi SDK Santa Theresia II Surabaya didampingi Tunas Hijau tidak hanya belajar jenis-jenis tanaman yang ada, melainkan juga belajar tentang fungsi dari tanaman dan fungsi pepohonan.
Selama sekitar 3 jam, puluhan siswa tersebut belajar banyak tentang tanaman seperti jenis-jenis tanaman, cara mengembangbiakan dengan cara mencangkok dan menyetek dan juga belajar tentang pentingnya pohon bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis tanaman berhasil di setek oleh para siswa SDK Santa Theresia II Surabaya. Diantaranya tanaman puring, tanaman melati cina, tanaman obat keluarga jenis patah tulang dan juga beberapa jenis tanaman hias lainnya.
Pelaksanaan menyetek tanaman tersebut menjadi menyenangkan karena siswa terlebih dahulu diajak keliling kebun bibit, mereka kemudian diberitahu tentang jenis tanaman beserta fungsinya. Setelah keliling kebun bibit, puluhan siswa tersebut lantas menyiapkan alat-alat untuk pembiakan, yakni cetok, sarung tangan dan polibek tanaman. Siswa diberi kebebasan untuk memilih jenis tanaman yang akan mereka stek. Umumnya, banyak siswa yang tertarik menyetek tanaman hias jenis puring. Selain mudah hidup, tanaman puring juga menarik dari warnanya.
Selain itu, Tunas Hijau yang menjadi pendamping kegiatan tersebut mengajak puluhan siswa untuk mensimulasikan bahwa salah satu fungsi pohon adalah menahan erosi. “Disini ada dua polibek yang satu ada tanamannya sedangkan yang satunya tanpa tanamannya. Mari kita buktikan bahwa tanaman mampu mencegah erosi tanah,” ujar aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah sambil menyiramkan air pada kedua gumpalan tanah tersebut. Hasilnya tanah yang tidak ada tanamannya langsung hancur karena kucuran air tersebut. “Ini membuktikan kalau tanaman mampu mencegah bencana longsor,” ujar Afif Amrullah. (det)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *