Kurang Dari Dua Hari, 1000 Facebooker Gabung di Group “TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA”
Dukungan dari berbagai pihak yang diberikan kepada pemerintah Kota Surabaya untuk mempertahankan kepemilikan taman flora terus mengalir. Tak terkecuali dukungan yang dilakukan Tunas Hijau melaluigroup situs jejaring sosialFacebook TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA. Terhitung hingga Jumat, 23 April 2010 pukul 18.45 WIB, seribu pengguna situs jejaring sosial facebook(facebooker) telah bergabung dalam group facebook ini. Padahal group ini dibuka kurang dari 2 x 24 jam.
Aktivis senior Tunas Hijau Afif Amrullah menjelaskan bahwa melalui group ini, seluruhfacebooker yang peduli pada masa depan Taman Flora dapat mengirimkan dukungan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk mempertahankan eksistensi Taman Flora Bratang Surabaya. “Kami akan menggelar berbagai program di grup TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA. Jadi bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam upaya penyelamatan Taman Flora bisa bergabung di grup ini atau di tunashijau_newsinfo@yahoo.com,” jelas Afif sambil tersenyum.
Keberadaan Grup TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA di situs jejaring sosial berjuta umat “Facebook” terkait sengketa kepemilikan dan hak atas pengelolaan tanah Taman Flora Bratang antara Pemerintah Kota Surabaya dan PT. Suryainti Permata, Tbk. Seperti yang ramai diberitakan media, Pemerintah Kota Surabaya tetap bersikukuh atas hak kepemilikan dan pengelolaan tanah taman tersebut, meskipun Pengadilan Negeri Surabaya hingga Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang dimenangkan pihak penggugat, PT. Suryainti Permata, Tbk.
Sementara itu, banyak kalangan masyarakat yang meragukan eksistensi fungsi taman flora sebagai ruang hijau terbuka dan sarana edukasi jika beralih kepemilikan dan pengelolaannya, terlebih jika jatuh ke tangan swasta. Beragam opini penolakan ini terlihat dari ratusan komentar yang masuk di grup facebook TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA yang dikelola Tunas Hijau. Ratusan komentar yang masuk, seluruhnya menyatakan penolakan dengan berbagai alasan atas eksekusi alih kepemilikan dan alih fungsi atas Taman Flora Bratang yang segera dilakukan.
Terlepas dari siapa sebenarnya yang berhak atas kepemilikan dan pengelolaan Taman Flora Bratang, mestinya fungsi-fungsi sebagai fasilitas publik yang berpihak pada masyarakat ekonomi lemah harus tetap dikedepankan. Selama lima tahun ini, Pemerintah Kota Surabaya diantaranya melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) telah berusaha sangat optimal agar Taman Flora Bratang dapat berfungsi sebagai fasilitas publik yang gratis meriah. Selama itu juga masyarakat telah menikmati prestasi kerja fantastik pemerintah kota. Hal ini sangat cocok dengan salah satu komentar gaya Suroboyoan yang masuk di grup facebook TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA yang berbunyi:
Wueenaakk yoo…. lek nang kebun bibit/Taman Flora Bratang… GRATIIISSSSS;
Sing dadi guru iso mlaku-mlaku karo murid-muride….. GRATIIISS;
Lek nggak weruh isin, sing mabuk amor yo iso pacaran nang taman flora….. GRATIIISS;
Sing pengen OUTBOUND, nggak usah luar kota, cukup nang taman flora….. GRATIISS;
Sing dadi pembina Pramuka yo iso kemah nang taman flora…. GRATIIIISS;
Tukang becak sing mari mancal, yo iso ngaso nang taman flora… GRATIIISSS;
Sing gendheng internetan iso BROWSING sampek elek nang taman flora…. GRATIIISS;
Sing pengen weruh macem-maceme tanduran, yo iso nang taman flora….. GRAATIIIS;
TAPIII…OJOK DIJUPUK GRATISANE THOOK REEKKK… AKEH TUNGGALE;
AYYYOOO, TAMAN FLORA AREP DIEKSEKUSI… DUKUNG PEMKOT SUROBOYO… MERTAHANNO TAMAN FLORA;
YOK OPO-YOK OPO… TAMAN FLORA PUNYA SURABAYA. (geng)