Peringati Hari Bumi, Siswa Kelas 8 Vita School Tanam Pohon Bersama Tunas Hijau
Surabaya- Peringatan Hari Bumi setiap tahunnya mengingatkan semua orang untuk menjaga Bumi tempat kita tinggal selama ini. Beragam aksi nyata dilakukan untuk mengajak orang lain turut berperan dalam mengatasi perubahan iklim, isu utama lingkungan hidup abad ini. Seperti yang dilakukan 33 siswa kelas 8 Vita School Surabaya. Bersama Tunas Hijau mereka melakukan penanaman 45 pohon trembesi di sepanjang jalan MERR (Middle East Ring Road yang belum lama ini difungsikan, Kamis (22/4). Aksi tanam pohon ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghambat semakin buruknya perubahan iklim.
Pagi hari sebelum penanaman, diadakan workshop perubahan iklim yang dipandu oleh beberapa aktivis Tunas Hijau. Dalam workshop ini dijelaskan tentang pentingnya pohon sebagai penyerap CO2 (Karbondioksida) untuk mengurangi mengurangi buruknya perubahan iklim oleh aktivis Tunas Hijau Dony Kristiawan. Setelah itu dilanjutkan oleh aktivis Tunas Hijau Sugianto, yang memberikan pemahaman tentang teknik menanam yang benar. Teknik menanam ini perlu diketahui agar pohon yang ditanam tidak mati karena salah cara penanaman.
Saat pelaksanaan penanaman para peserta terlihat bersemangat untuk menanam pohon yang telah mereka bawa. Sinar matahari yang cukup terik siang hari itu tidak menyurutkan niat mereka untuk terus menanam dengan didampingi Tunas Hijau. Tak terasa 45 pohon Trembesi yang mereka bawa telah tertanam dalam waktu kurang dari 1 jam. Rasa letih jelas dirasakan oleh semua peserta, karena banyak dari siswa yang baru kali pertama menanam pohon. Namun dari raut muka mereka tergambar kepuasan disertai harap bahwa pepohonan yang mereka tanam akan tumbuh subur.
Tak lama setelah melakukan aksi tanam pohon, rombongan mengarahkan tujuannya ke Rumah Kompos Bratang. Disana para siswa kelas belajar tentang proses pengomposan sampah organik. Ternyata banyak dari para siswa yang tidak mengetahui bahwa sampah organik yang selama ini mereka anggap tidak berharga bisa dimanfaatkan menjadi kompos. Terkait program ini, guru penanggung jawab Vita School Yunita menyatakan bahwa kegiatan ini pertama kalinya bagi sekolah mereka. Selanjutnya akan direncanakan program tahunan lingkungan hidup seperti ini untuk menumbuhkan kepedulian siswa pada lingkungan hidup. (dony)