Galang 1000 Tanda Tangan Dukungan Penolakan Alih Fungsi Dan Alih Pengelola Taman Flora Bratang

Surabaya- Aksi penggalangan dukungan yang dilakukan Tunas Hijau Club untuk mempertahankan Taman Flora Bratang (eks kebun bibit) terus dilakukan. Minggu (16/5) siang, Tunas hijau menggelar aksi Galang 1000 Tanda Tangan Untuk Selamatkan Taman Flora Bratang. Setiap pengunjung Taman Flora yang peduli pada nasib dan masa depan Taman Flora dapat memberikan dukungan dalam  dengan mencetak jejak tangan dan membubuhkan tanda tangan serta komentar dan opininya di tiga spanduk yang masing–masing berukuran 25 x 1 meter.

Aksi ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengambil sikap atas rencana eksekusi alih kepemilikan dan pengelolaan lahan Taman Flora, karena selama ini Taman Flora Bratang Surabaya memberikan  manfaat yang sangat besar. Manfaat itu tidak hanya dirasakan warga Kota Surabaya tapi juga bagi kota-kota lain di sekitar Surabaya. Selain sebagai sarana wisata dan edukasi yang gratis meriah, Taman Flora juga memiliki fungsi vital lainnya yang selama ini tidak diketahui banyak orang. Di taman ini terdapat ratusan pohon, tanaman semak, hingga tanaman hias yang menghasilkan Oksigen murni, berfungsi sebagai penyerap Karbondioksida dan daerah resapan dan tangkapan air hujan di wilayah timur Surabaya.

Dengan kondisi seperti sekarang, Taman Flora tidak saja berfungsi sebagai satu dari sedikitnya paru-paru Kota Surabaya, tapi juga berfungsi sebagai area dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah. Ratusan jenis serangga yang hidup di bawah dan diatas tanah, puluhan jenis binatang melata, hingga berbagai jenis unggas terdapat di Taman Flora. Bahkan seringkali Taman Flora digunakan sebagai tempat singgah burung jenis tertentu.  Bahkan beberapa jenis burung yang lepas dari piaraan seringkali dijumpai di Taman Flora Bratang. Misalnya jenis Kakatua, Tekukur Jalak Bali, Cendhet dan lain-lainnya. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pegawai honorer yang bekerja di Taman Flora.

Fungsi taman flora Bratang sebagai area konservasi keanekaragaman hayati inilah yang selama ini lepas dari perhatian masyarakat. Masyarakat hanya memandang Taman flora sebagai sarana dan fasilitas untuk edukasi dan wisata murah yang terjangkau semua kalangan. Padahal Taman Flora Bratang akan dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua kehidupan termasuk kehidupan manusia jika difungsikan juga sebagai taman konservasi keanekaragaman hayati. Bila mengacu pada fungsi ini, maka pengembangan berlebih pada Taman Flora (orientasi bisnis, hiburan ataupun properti) justru malah akan merusak keaneka ragaman Taman Flora sendiri. (geng)