Posko Dukungan Taman Flora Punya Surabaya Dioperasikan

Surabaya- Suasana Taman Flora Bratang Minggu (9/5) pagi itu,berbeda dengan hari-hari libursebelumnya yang identik dengan ribuan pengunjung yang memadati taman kebanggaan Kota Surabaya itu. Perbedaan itu disebabkan mulai dioperasikannya Posko Dukungan Taman Flora Bratang oleh Tunas Hijau di Pendopo Taman Flora Bratang mulai pagi itu. Posko ini nampak sederhana, namun nampak hidup karena beragam aktivitas digelar untuk mengajak pengunjung taman untuk peduli dengan nasib Taman Flora Bratang.

Pada hari pertama beroperasinya posko itu, Tunas Hijau melengkapinya dengan beberapa meja dan laptop yang terkoneksi internet. Tujuannya, memberikan kesempatan kepada para pengunjung taman yang ingin menunjukkan kepeduliannya. Alhasil, banyak pengunjung taman yang memanfaatkannya untuk memberikan dukungan melalui situs dunia mayawww.tunashijau.org. Pengunjung yang memiliki akun facebook, banyak juga yang langsung bergabung dengan grup facebook Taman Flora Punya Surabaya.

Banyak hal tentang Taman Flora Bratang juga disajikan di posko ini. Diantaranya tentang rekam hasil observasi keanekaragaman hayati Taman Flora Bratang yang dilakukan oleh perwakilan siswa beberapa SMP di Surabaya beberapa waktu lalu. Aneka spanduk ajakan peduli dan dukungan berukuran besar juga nampak menghiasi akses masuk ke taman itu. Beraneka macam permainan tradisional juga termasuk yang menghiasi posko itu. Misalnya dakon, ular tangga lingkungan hidup dan roda berputar.

Ditemui di posko dukungan itu, aktivis senior Tunas Hijau yang juga Direktur Gerakan Taman Flora Punya Surabaya Afif Amrullah menyatakan bahwa mengajak warga untuk peduli nasib Taman Flora Bratang adalah tujuan dari didirikannya posko ini. Setiap hari, mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore, warga Kota Surabaya secara individu atau kelompok bisa memberikan dukungannya pada upaya penyelamatan taman ini. Bentuk dukungan bisa beraneka macam, tergantung selera.

“Warga kota bisa menuliskan kesan-kesan tentang Taman Flora Bratang, bisa mengirimkan foto-foto atau poster atau bentuk lainnya yang bisa menginspirasi tentang pentingnya Taman Flora ini. Ini adalah gerakan moral, yang harapannya bisa menggerakkan moral khususnya pihak swasta yang akan mengambil alih taman ini,” kata Afif Amrullah. Ditambahkan Afif bahwa pada saatnya nanti bila harus membeli ulang, melalui gerakan ini warga Surabaya pasti mampu mengumpulkan uang untuk membelinya kambali. “Agar Taman Flora Surabaya bisa terus eksis hingga akhir hayat,” ujar Afif.

Sementara itu, aneka spanduk dukungan yang dibentangkan di Taman Flora ini adalah Taman Flora Warisan Lingkungan Hidup Surabaya, Ayo Kita Selamatkan; Hewan Buas Itu Buaya, Kalau Digigit Bisa Bikin Berdarah, Kalau Anda Orang Surabaya, Satukan Suara Selamatkan Taman Flora; Jalan Raya Banyak Mobil Derek, Kebun Binatang Banyak Kura-Kura, Suroboyo Gak Adem Rek, Lek Gak Onok Taman Flora; Ke Madura Beli Terasi, Beli Singkong Juga Ikan Teri, Kalau Taman Flora Dieksekusi, Dimana Tempat Wisata GratisLagi; Numpak Becak Karo Mangan Rujak, Ojo Resek Ta Cak, Taman Flora Apik Kok Dirusak; Disamping Beton Perlu Ada Pohon, Di Dalam Taman Flora Perlu Ada Taman Flora; Taman Flora Punya Surabaya, Taman Flora Punya Kita Semua. (roni)