SMPN 37 Siap Menjadi Barometer Sekolah Peduli Lingkungan Hidup

Surabaya- SMP Negeri 37 Surabaya enggan hanya menjadi obyek dalam perubahan lingkungan hidup. Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 37 SurabayaShahibur Rachman pada saat sosialisasi program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup oleh Tunas Hijau, Selasa (25/5) di aula sekolah. Ungkapan Rahman itu mewakili segenap guru sekolah yang berlokasi di Jl. Kalianyar pada rapat sehari sebelumnya. “Semua guru SMP Negeri 37 Surabaya sepakat untuk menjadikan sekolah ini sebagai barometer pendidikan lingkungan hidup di Surabaya khususnya dan Indonesia umumnya,” kata Shahibur Rachman.

Senada dengan yang disampaikan Rahman, guru Komputer dan Biologi Helianto juga menyatakan sangat antusias mendukung rencana SMP 37 Surabaya sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup. “Saya sangat antusias mendukung program-program lingkungan hidup berkelanjutan di sekolah ini. Hal ini dilatarbelakangi bahwa kita sangat terkait dengan lingkungan hidup dan lingkungan hidup ya kita ini,” ungkap Helianto yang juga menekankan bahwa lingkungan hidup harus diajarkan pada semua pelajaran.

Titik Hariyanti, guru SMP Negeri 37 Surabaya juga mendukung pernyataan kepala SMP 37. Menurut Titik pembangunan mindset peduli lingkungan hidup di sekolah ini masih minim. “Sampah plastik yang dihasilkan di sekolah harus diminimalkan. Upaya ini harus dimulai dari kantin dan koperasi sekolah. Tahun lalu, kantin sekolah pernah minim menghasilkan sampah plastik. Namun upaya ini tidak berlanjut,” kata Titik Hariyanti. Usulan juga disampaikan oleh guru lainnya Pujianto, yang berharap ada green house untuk sebagai salah satu media pembelajaran lingkungan hidup siswa.

Sementara itu, Tunas Hijau melalui aktivis seniornya Mochamad Zamroni menyatakan bahwa komitmen tinggi pimpinan sekolah menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup. “Komitmen sekolah harus disertai dengan pemahaman yang bagus dari segenap guru tentang pentingnya upaya mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Bila pimpinan dan guru ini sudah peduli, maka kepedulian itu akan terus disosialisasikan kepada semua warga sekolah,” ungkap Zamroni di depan 11 guru yang mengikuti sosialisasi itu.

Sosialisasi program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup ini akan ditindaklanjuti dengan workshop selama sehari pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2010. Semua guru dan karyawan SMP Negeri 37 Surabaya diharuskan mengikuti workshop dengan narasumber Tunas Hijau ini. Semua harapan tentang pendidikan lingkungan hidup di SMP Negeri 37 dan rencana program lingkungan hidup akan dirumuskan pada workshop ini. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *