Taman Flora Bratang = Disneyland Tokyo, Jepang
Disneyland adalah wahana permainan berkelas dunia. Tidak cukup hanya sehari untuk merasakan semua wahana yang ada di Disneyland, yang di dunia ini tidak lebih dari lima. Diantara Disneyland yang ada di dunia adalah di Kota Tokyo, ibukota Negara Jepang. Bagi yang tidak pernah ke Disneyland di kota ini, gak usah berkecil hati. Ada kesamaan yang bisa ditemukan antara Disneyland di Tokyo dengan Taman Flora atau dikenal juga dengan Kebun Bibit atau Cyber Park Bratang di Kota Surabaya, ibukota provinsi Jawa Timur.
Apa kesamaannya? Kesamaannya ada pada tim kerja atau satuan tugas kebersihan. Tim kebersihan di Disneyland Kota Tokyo, Jepang selalu membawa cikrak atau sekop dan sapu. Begitu ada sampah, sekecil apapun sampah itu, maka anggota tim terdekat pasti akan langsung menyapunya dan menempatkannya di tempat sampah terdekat. Tidak peduli kondisinya waktu itu sedang banyak pengunjung atau sedang sepi. Alhasil, Disneyland selalu nampak bersih bahkan lantainya mengkilap terus.
Bagaimana dengan Taman Flora Bratang? Taman kebanggaan warga Surabaya ini ternyata juga memiliki tim kerja atau satuan tugas Taman Flora Bratang. Jumlah personilnya 32 orang, yang semuanya bertugas di lahan seluas 3 hektar itu. Dari 32 orang itu tidak semuanya mengurusi kebersihan. Ada yang khusus mengurusi keamanan, administrasi dan perawatan tanaman. Semua bagian bekerja sangat professional. Terlebih, tim kebersihan, seperti halnya tim kebersihan di Disneyland Tokyo.
Tim kebersihan di Satgas Taman Flora Bratang selalu membawa sapu dan cikrak atau sekop. Masing-masing anggota tim kebersihan juga selalu berkeliling Taman Flora Bratang untuk memastikan bahwa tidak ada sampah baru yang dibuang sembarangan oleh pengunjung. Maklum, siapapun bisa mengakses Taman Flora Bratang dengan gratis tanpa dipungut bayar. Sedangkan di Disneyland Tokyo, tidak semua orang bisa masuk. Hanya yang mau membayar Rp. 500.000,- yang bisa mengakses Disneyland Tokyo dengan masa berlaku tiket hanya sehari.
Dengan gratisnya tiket masuk Taman Flora Bratang, tentunya membuat pengunjung yang ada menjadi sangat variatif. Hal ini pula yang membuat tim kebersihan taman ini harus bekerja ekstra keras. Siti Supami, 45, misalnya. Sudah 10 tahun Siti yang asli Blitar ini bekerja sebagai anggota Satgas Taman Flora Bratang. Setiap harinya dia sudah bekerja mulai pukul 05.30 sampai 17.00. Dalam bekerja, seperti halnya petugas kebersihan lainnya, Siti selalu membawa sapu dan sekop. Dia tidak hanya berdiri atau menetap di satu tempat saja. Namun, dia terus berkeliling taman yang dihuni lebih dari 125 kenis tanaman/pepohonan ini.
Sangat jarang menemui Siti dan anggota tim kebersihan taman ini duduk santai. Sangat jarang juga menemui ada sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung bertahan lebih dari 15 menit. Padahal, pada hari kerja, sedikitnya ada 200 orang pengunjung. Sedangkan pada hari libur dan Sabtu pengunjung bisa melebihi 3000 orang. Masing-masing pengunjung rata-rata selalu menghasilkan sampah, dan tidak semua sampah dibuang di tempat sampah. Maklum, masih banyak pengunjung yang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Tidak jarang Siti dan rekan kerjanya harus memindahkan sampah padahal di dekat sampah itu sedang ada pasangan kekasih yang sedang berpacaran. Keinginan Siti tidak muluk-muluk sebenarnya. Dia ingin taman ini terus bisa memberikan kesejukan bagi para pengunjungnya dan warga Surabaya. Tentunya kesejukan itu tidak akan bisa nyaman dirasakan ketika kebersihan taman tidak terjaga. Tidak harus bersih mengkilap seperti Disneyland Tokyo. Setidaknya bersih dan jauh dari kesan jorok. Terima kasih Siti Supami. Terima kasih Satgas Taman Flora Bratang. Terima kasih Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Terima kasih pemerintah kota Surabaya. Atas taman kota yang membanggakan ini. (roni)