Banyak Pengunjung Pameran Bratang Kurang Paham Istilah ”Keanekaragaman Hayati”

Surabaya- Keanekaragaman hayati atau yang lebih dikenal denganbiodiversity (biological diversity) yang menjadi issue utama lingkungan hidup tahun ini nampaknya belum banyak di ketahui dan dipahami oleh banyak kalangan masyarakat. Hal ini terlihat dengan opini pengunjung gelaran pameran keanekaragaman hayati di Taman Flora yang digelar Tunas Hijau di pendopo utama Taman Flora Bratang, Minggu (13/6).

Ketika ditanyakan tentang arti keanekaragaman hayati, banyak pengunjung yang kebingungan menjawab, bahkan tidak sedikit yang menjawab tidak tahu. Namun, ketika melihat berbagai gambar mural, foto dan berbagi poster keanekaragaman hayati yang dipajang di pameran ini, mereka mengaku sedikit mengerti. Tidak seluruhnya pengunjung tidak memahami tentang keanekaragaman hayati. Beberapa pengunjung pameran malah menjelaskan dengan gamblang tentang istilah tersebut.

Sugeng Hariadi misalnya. Pria yang berdomisili di Gubeng Kertajaya ini menjelaskan bahwa keanekaragaman hayati adalah segala hal yang menyangkut kehidupan hewan dan tumbuhan. Terkait dengan pameran yang digelar Tunas Hijau, pria yang berprofesi sebagai marketing di salah satu perusahaan ini mengungkapkan bahwa pameran ini bermaksud untuk mengenalkan berbagai macam kekayaan keanekaragaman hayati yang terdapat di Taman Flora Bratang.

Menurut Hariadi, sangat penting memberitahukan keanekaragaman hayati yang terkandung di Taman Flora kepada masyarakat. Ketika disinggung tentang rencana alih pengelola dan pemilik taman Flora Sugeng Hariadi menegaskan bahwa secara pribadi dirinya sangat tidak setuju terhadap rencana tersebut. Taman Flora akan berpotensi rusak dalam hal keanekaragamanhayatinya bila dikelola oleh swasta, karena sangat besar kemungkinan swasta mengelola taman Flora ini dengan orientasi bisnis.

Setali tiga uang dengan ungkapan Sugeng Hariadi, salah satu pengunjung pameran keanekaragaman hayati yang digelar Tunas Hijau, Nurul Anita, juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut ibu rumah tangga yang akrab dipanggil Nita ini, keanekaragaman hayati adalah bermacam-macam lingkungan hidup yang ada di sekitar kita. ”Sangat penting bagi kita untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita, agar kita tahu bagaimana melestarikannya,” ungkap Nita mengakhiri keterangannya.

Seperti yang terlihat di pelaksanaan pameran keanekaragaman hayati yang digelar hingga 25 Juni, berbagai puluhan poster pilihan, foto dan mural, yang dihasilkan dalam Festival Mural Keanekaragaman Hayati beberapa pekan sebelumnya, mampu menarik keingintahuan pengunjung tentang keanekaragaman hayati yang ada di dalam taman flora. Seringkali beberapa orang tua terlihat menjelaskan makna satu poster atau foto yang dipamerkan kepada anaknya. Satu pembelajaran lingkungan yang sangat menarik. (sugeng)