Dansa, Pemersatu Fasilitator Dari Berbagai Negara Dalam Youth Facilitator Training For International Children & Youth Conference Brazil

Brazil- Sebagai salah satu peserta dalam pelatihan Youth Facilitator for International Children & Youth Conference Brazil 2010 “Let’s Take Care of the Planet” banyak pengalaman unik yang saya dapatkan disini. Training yang berlangsung selama 29 Mei – 3 Juni 2010 ini diikuti oleh 80 fasilitator dari 59 negara,  Pastinya banyak kendala untuk saling bekerja sama karena adanya perbedaan bahasa, karena ada 4 bahasa internasional yang digunakan, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Portugis. Tidak semua negara menjadikan salah satu dari keempat bahasa tersebut menjadi bahasa utama di negaranya. Padahal dalam pelaksanaan konferensi nantinya kami semuanya  akan saling bekerja sama.

Dengan adanya kendala tersebut, tentunya butuh cara jitu untuk memperkuat komunikasi supaya bisa bekerja sama dengan baik. Saya sendiri pernah mengalami kendala bahasa di hari pertama di Brasil. Saat itu rekan fasilitator yang datang pertama kali hanya bisa bahasa Prancis dan Spanyol. Ada juga beberapa panitia yang hanya bisa bahasa Portugis sehingga sulit berkomunikasi dengan mereka. Untungnya dengan bahasa non-verbal kita bisa cukup mengerti satu sama lain saat itu. Memang dengan menggunakan bahasa non-verbal bisa cukup membantu, tapi tentunya butuh lebih dari sekedar itu mempermudah komunikasi.

Uniknya panitia penyelenggara mempunyai cara tersendiri dalam mempersatukan kami semua dalam pelatihan yang bertempat di Training Center of the National Confederation of Industrial Workers (CNTI), kota Luiziania, Brazil ini. Dengan menggunakan musik dan dansa, 2 kali dalam sehari kami diajak untuk saling mendekatkan diri satu dengan yang lainnya. Lagu-lagu yang digunakan pun selalu bercerita tentang alam. Selain itu, selama berdansa, kami selalu membentuk lingkaran dengan titik pusat di tengah lilin yang menyala sebagai kiasan Bumi yang harus kami lindungi.

Dengan cara tersebut semua fasilitator jadi lebih dekat satu dengan yang lainnya. Selain itu yang terpenting, kami jadi lebih memahami semua perbedaan diantara kami. Hal ini karena dansa tersebut mengajarkan kami bahwa terlepas dari mana kita berasal serta perbedaan bahasa dan budaya yang kita bawa, kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga Bumi tempat tinggal kita selama ini. (Dony Kristiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *