Hari Pertama International Children & Youth Conference Brasil 2010, Peserta Diajak Memikirkan Upaya Nyata Melestarikan Lingkungan

Brazil- Hari pertama pelaksanaan International Children and Youth Conference Brazil 2010 “Let’s Take Care the Planet”, Minggu (6/6),  diawali dengan dialog tentang kondisi global lingkungan dunia saat ini. Dialog yang menghadirkan Jose Eli Da Veiga dan Edith Sizoo ini juga membahas tanggung jawab apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang tinggal di dalamnya.

Bertempat di auditorium utama Training Center of the National Confederation of Industrial Workers (CNTI), kota Luiziania, Brazil, dialog diawali dengan pembahasan Global Warming oleh Jose Eli Da Veiga. Jose menyampaikan bagaimana ancaman pemanasan global, naiknya permukaan air laut yang akan menghilangkan ribuan pulau kecil serta dampak terbesar dari pemanasan global, perubahan iklim. Menurut dia berubahnya iklim global dunia akan menciptakan pemusnahan masal beberapa spesies di dunia. “Penyebabnya, iklim tempat tinggalnya yang tidak sesuai lagi dengan kemampuannya untuk bertahan hidup. Maka, penting untuk segera mengambil tindakan dalam upaya menghambat perubahan iklim, terutama untuk negara Brazil yang terkenal dengan hutan Amazon sebagai paru-paru dunia,” ujar Jose kembali.

Sedangkan Edith Sizoo sendiri menyampaikan pentingnya tindakan atau action nyata dari setiap orang. Tidak hanya pemerintah, namun semua orang pun bisa ambil bagian di dalamnya. Dengan melakukan tindakan nyata kecil dalam keseharian, kita sangat membantu terciptanya perbaikan lingkungan global. Dengan dibangunnya kesadaran dari hal kecil, seperti tanggung jawab membuang sampah ke tempatnya, akan membantu mewujudkan tanggung jawab yang lebih besar dalam menjaga lingkungan.

Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan yang besar harus diawali dengan hal yang terkecil dahulu. Makanya tidak heran anak-anak akan memiliki peranan utama dalam perbaikan lingkungan di masa mendatang bila kebiasaan tersebut mulai dibangun saat ini.  Dialog yang dimoderatori oleh Rachel Trajber, chief executive coordinator konferensi, berlangsung selama 2 jam. Dialog ini bertujuan untuk membuka wawasan bagi peserta konferensi bahwa sebagai anak-anak pun mereka bisa memberikan peranan dalam menghambat perubahan iklim. (Dony Kristiawan, aktivis senior Tunas Hijau, fasilitator konferensi/roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *