Lomba Observasi Keanekaragaman Hayati Dan Lomba Eco Drum Taman Flora Bratang Berlangsung Marak
Surabaya- Satu persatu rombongan peserta Lomba ObservasiBiodiversity Taman Flora Bratang Surabaya dan Lomba Eco Drum dari SMP dan SMA/SMK Surabaya, Gresik dan Sidoarjo berdatangan di Taman Flora Surabaya, Minggu (20/6) yang tidak lain merupakan venue lomba yang digelar oleh Tunas Hijau tersebut. Dilihat dari sekilas, peserta-peserta tersebut mengikuti lomba ini bukan hanya untuk meramaikan lomba saja, melainkan kesemua peserta sepertinya membawa satu tujuan yang sama yakni menampilkan yang terbaik untuk menjadi juara.
Hal tersebut bisa disimpulkan dari perlengkapan serta atribut tim lomba. Mulai dari kardus sebagai bahan dasar mading yang paling banyak digunakan oleh peserta observasi hingga penyangga meja tenis mejapun ikut dibawa oleh salah satu tim peserta lomba eco drum guna mendukung penampilan terbaik tim tersebut. Lomba yang dimulai sekitar pukul 08.00 wib tersebut diikuti oleh sekitar 40 tim dari 25 SMP dan 4 SMA/SMK se Jawa Timur.
Meskipun suasana Taman Flora Bratang hari ini cukup terik, namun hal itu tidak lantas mengurangi kemeriahan suasana lomba. Kemeriahan tersebut mulai nampak, ketika tim-tim eco drum unjuk kebolehan menunjukkan sedikit dari arasemen musik daur ulang karya mereka. Ratusan pengunjung Taman Flora Bratang Surabaya yang sebelumnya menyebar ke area Taman Flora Surabaya mulai memadati pendopo tempat pelaksanaan lomba eco drum.
Bila raut wajah peserta lomba eco drum nampak lebih ceriah, hal itu sangat berbeda dengan raut wajah peserta lomba observasi Taman Flora Bratang Surabaya. Maklum dalam waktu yang lumayan singkat, hanya 8 mereka harus mampu membuat 1 mading, 1 komik pendek, 1 poster dan 2 foto keanekaragam hayati yang ada di Taman Flora Surabaya. Sesaat setelah lomba dimulai, puluhan tim observasi mencari tempat teduh di Taman Flora Bratang Surabaya untuk memulai proses pengerjaan. Beberapa siswa terlihat berpencar dengan anggota timnya, mereka bertugas mencari foto hingga mencari info-info seputar biodiversity di Taman flora Bratang surabaya.
Yang menambah menarik dari lomba ini adalah banyaknya ibu-ibu, anak-anak hingga nenek-nenek yang setia mengikuti jalannya lomba. Seperti keluarga Andre dari Jagir Surabaya yang membawa seluruh keluarganya yakni istri dan 2 putrinya. ”Unik dan bermanfaat terutama bagi anak-anak untuk mengenal keanekaragaman hayati, alangkah baiknya jika kegiatan seperti dilakukan secara berkala,” ujar bapak dari Jasmine tersebut.
Setelah mengikuti Lomba Observasi Keanekaragaman Hayati Taman Flora Bratang Surabaya, Puteri Nabila Laudita Zaynul, siswa kelas 8B SMP Negeri 5 Surabaya merasa mendapat pencerahan. “Taman Flora Bratang memiliki sangat banyak spesies tanaman dan hewan. Sangat banyak oksigen murni yang dihasilkan tanaman di taman ini. Maka, lestarikan Taman Flora Bratang sampai kapanpun. Jangan sampai dialihfungsikan terlebih oleh swasta yang cenderung mengejar keuntungan finansial semata,” kata Puteri Nabila.
Melalui lomba observasi yang diikutinya, Nabila merasa mendapat tambahan teknik fotografi selama melakukan observasi. “Kalau mau mengambil gambar, jangan langsung main zoom. Dekatkan dahulu antara lensa kamera dengan objek yang akan difoto,” ujar Nabila.Pengetahuan tambahan tentang teknik fotografi tersebut didapat Nabila pada saat berburu foto tentang keanekaragaman hayati Taman Flora Bratang dari fotografer SuaraSurabaya.net yang sedang melakukan peliputan. (adetya/roni)