Pembinaan Lingkungan Hidup Bagi Guru-Guru SDN Kaliasin I

Surabaya- SDN Kaliasin I berada di jantung Kota “Pahlawan” Surabaya, tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo Surabaya. Letak sekolah yang sangat strategis ini seringkali membuat sekolah menjadi pusat perhatian banyak pihak khususnya pejabat pemerintah daerah. Seringkali yang menjadi perhatian adalah kondisi lingkungan hidup khususnya kebersihan sekolah. Menyikapi pentingnya mewujudkan kebersihan dan keindahan sekolah secara berkalanjutan, 20 guru SDN Kaliasin I mengadakan workshop lingkungan hidup, Kamis (17/6). Tunas Hijau menjadi narasumber workshop ini.

Syamsulhadi, kepala SDN Kaliasin I Surabaya, mengatakan pentingnya kesamaan mindsetpeduli lingkungan hidup bagi semua warga sekolah. “SDN Kaliasin I adalah sekolah yang selalu mendapat sorotan banyak pihak tentang kebersihan dan keindahannya. Berlokasi di pusat kota, seharusnya warga sekolah ini memiliki perilaku ramah lingkungan, khususnya kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Kenyataannya tidak demikian,” kata Syamsulhadi saat pembukaan workshop.

Pada workshop yang digelar selama 5 jam itu, Tunas Hijau menekankan pentingnya kebijakan sekolah dalam mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau. “Tanggung jawab mewujudkan kebersihan dan keindahan sekolah adalah tanggung jawab setiap individu. Terlebih SDN Kaliasin I adalah lembaga pendidikan, maka pembiasaan perilaku ramah lingkungan hidup harus menjadi salah satu prioritas. Terlebih bila melihat semakin banyak permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Bumi ini khususnya semakin buruknya dampak pemanasan global dan perubahan iklim,” ungkap aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni.

Pelaksanaan workshop ini dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu permasalahan lingkungan hidup global, permasalahan lingkungan hidup lokal, penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah dan diskusi kelompok beserta pemaparan tentang rencana kebijakan program lingkungan hidup di SDN Petemon XIII Surabaya. Diantara rencana program unggulan yang ditetapkan melalui workshop ini adalah pemilihan pahlawan lingkungan hidup untuk siswa dan taman gantung di sekolah. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *