Puluhan Foto & Poster Warnai Pameran Keanekaragaman Hayati Taman Flora Bratang
Surabaya- Bila sepekan sebelumnya Pameran Keanekaragaman Hayati Taman Flora Bratang didominasi dengan puluhan mural keanekaraganman hayati, hal ini tidak lagi berlaku mulai minggu ini. Mulai hari ini (6/6) hingga tiga pekan ke depan, Tunas Hijau Club menggelar pameran foto, poster dan komik pendek tentang keanekaragaman hayati Taman Flora Bratang. Lima belas foto pilihan yang menggambarkan keistimewaan Taman Flora Bratang dipamerkan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 (World Environment Day 2010) yang diperingati setiap 5 juni.
Kelima belas foto ini berasal dari sumbangan komunitas fotografi peduli pada eksistensi Taman Flora. Klub fotografi ’SANA SINI’ misalnya, menyumbangkan dua hasil jepretan terbaik mereka. Dua foto yang dikirimkan menggambarkan tentang keceriaan anak-anak yang sedang bermain di area permainan mandi bola. Oleh pemiliknya Bonni Facia Bulan, foto tersebut diberi judul ”Akankah keceriaan ini berakhir?” Melalui foto tersebut Bonni ingin menyampaikan bahwa sangat penting fasilitas yang bisa dinikmati oleh publik surabaya, terutama masyarakat yang kurang mampu.
Selama ini fasilitas-fasilitas tersebut dapat diperoleh secara gratis di Taman Flora. Misalnya, sarana bermain anak-anak seperti mandi bola, papan luncur dan lainnya. Umumnya untuk bisa menikmati wahana permainan ini masyarakat harus mengeluarkan uang untuk biaya pengganti. ”Sangat disayangkan bila fasiltas publik seperti di Taman Flora saat ini tidak lagi bisa dinikmati masyarakat karena alih pengelola dan alih fungsi,” ungkap Bonni mengakhiri komentarnya.
Selain foto tentang berbagai fungsi Taman Flora Bratang sebagai fasiltas publik, terdapat juga foto-toto tentang berbagai keanekaragaman hayati yang terdapat di Taman Flora. Berbagai foto tentang jenis bunga, kupu-kupu, ulat, hingga rusa yang sengaja ditangkarkan di Taman Flora Bratang dipajang di pameran ini. Puluhan poster terbaik karya siswa-siswi SD dan SMP juga di pamerkan. Keseluruhan poster ini menceritakan tentang keanekaragaman hayati yang ada di Taman Flora Bratang.
Kordinator pameran keanekaragaman Tunas Hijau Narendra menjelaskan bahwa selama ini masyarakat Surabaya banyak yang belum memahami fungsi vital Taman Flora dalam sudut pandang pelestarian lingkungan hidup. Mereka hanya menilai bahwa Taman Flora Bratang hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, wisata dan edukasi gratis. Padahal di dalam Taman Flora terdapat ratusan jenis tanaman, ratusan jenis serangga, dan puluhan jenis kehidupan unggas yang menetap atau hanya sekedar singgah di taman ini.
Seluruh keanekaragaman hayati ini membentuk satu keseimbangan ekosistem yang tidak terdapat di taman-taman lainnya di Surabaya dan sekitarnya. ”Sangat disayangkan bila kekayaan lingkungan hidup ini harus hilang karena alih fungsi lahan Taman Flora. Seyogyanya publik Surabaya harus menuntut untuk menjadikan Taman Flora Bratang sebagai area konservasi dan edukasi keanekaragaman hayati,” ungkap Narendra lebih lanjut.
Sementara itu, selama pelaksanaan pameran juga akan diselenggarakan berbagai kompetisi antar sekolah SMP dan SMA. Diantaranya adalah Lomba Observasi Keanekaragaman Hayati dan Lomba Musik Daur Ulang (Eco Drum). Kompetisi ini diselenggarakan Tunas Hijau dan pemerintah kota Surabaya sebagai salah satu cara untuk mengenalkan lebih dalam tentang keanekaragaman hayati kepada anak-anak dan masyarakat. (sugeng)