Akhirnya, SMPN 32 Mempunyai ESTELO KOLANG-KALING (SMP Telu Loro Komando Pengelolaan Lingkungan)
Surabaya- Pelatihan lingkungan hidup di SMPN 32 Surabaya memasuki hari kedua, Sabtu (3/07). Kegiatan yang dipandu oleh para aktivis Tunas Hijau ini berlangsung cukup lama, mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Pasalnya di hari tersebut para perwakilan siswa dari SMPN 32 juga dibekali bagaimana untuk menjadi seorang leader yang akan mengorganisir lebih dari 700 siswa SMP Negeri 32 Surabaya menjadi sekolah yang peduli lingkungan hidup. Dari 100 peserta yang mengikuti pelatihan hari pertama, pada hari kedua ini menurun menjadi 70 peserta yang bertahan hingga akhir pelatihan.
Seperti sehari sebelumnya, pada awal sesi, beberapa aktivis Tunas hijau memberikan permainan ringan agar para peserta bisa fresh dan lebih berkonsentrasi pada materi-materi yang diberikan. Di sesi pertama diputarkan slide yang menggambarkan kondisi lingkungan hidup pada saat air menjadi sangat langka. Dilanjutkan dengan video melelehnya es di kutub yang mengajak para peserta untuk berpikir global dan bertindak lokal. Maksudnya para peserta diberi wawasan yang luas dan bisa langsung diterapkan di lingkungan sekitar, khususnya di sekolah.
Setelah materi audio visual tersebut peserta dibagi menjadi 6 kelompok untuk melakukan observasi tentang permasalahan yang ada di sekolah. Dengan didampingi oleh aktivis Tunas Hijau di setiap kelompok, mereka menemukan kondisi lingkungan hidup sekolahnya yang kotor serta tidak terawat. “Wah nggak nyangka ternyata beberapa lokasi di sekolahku ada tempat yang tidak terawat” ujar Rizky Putri salah satu peserta pelatihan. Setelah melakukan observasi, masing- masing tim berdiskusi membahas solusi tentang permasalahan lingkungan yang baru mereka temukan. Solusi itu selanjutnya akan menjadi program lingkungan hidup yang akan mereka kerjakan selama satu tahun kedepan.
Dengan semangat 45 untuk membuat perubahan di sekolah, mereka menyusun program-program lingkungan yang akan mereka jalankan. Uniknya, mereka menyampaikan hal tersebut dengan menggambar ilustrasi langkah kerjanya. Bahkan ada 1 kelompok yang menyampaikannya dalam bentuk cerita. Mereka juga sepakat membentuk 6 tim yang berkonsentrasi di bidang energi, penghijauan, edukasi, penegak kebersihan, daur ulang serta tim jurnalis untuk mewujudkan action plan yang telah mereka susun. Masing- masing tim akan bertanggung jawab untuk merealisasikan program yang telah mereka sepakati bersama.
“Ayo teman-teman kita berusaha menciptakan lingkungan sekolah kita menjadi lebih baik,“ ujar Riski, siswa kelas 9 yang terpilih menjadi kordinator mereka. Mereka pun juga sepakat memberi nama timnya ESTELO KOLANG-KALING kepanjangan dari SMP Telu Loro Komando Pengelolaan Lingkungan. (asep/don)