Surabaya- Perlombaan dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia selalu mengasyikkan bagi anak-anak. Selain iming-iming hadiah yang disediakan bagi para pemenang, lomba-lomba ini digelar untuk meningkatkan semangat patriotisme generasi penerus bangsa. Seperti halnya perlombaan yang digelar untuk anak-anak di stren Kali Surabaya Gunungsari II Surabaya, tepatnya di RT 6 RW 8 Kelurahan Sawunggaling Surabaya, kampung mitra Tunas Hijau, Minggu (18/7). Aneka lomba yang digelar untuk anak-anak kampung itu menjadi lebih semarak dengan kehadiran 3 pemudi simpatisan Tunas Hijau dari Jepang, Jerman dan Australia.
Lomba balap kelereng, lomba makan kerupuk, lomba mengambil merica dan lomba memasukkan pensil/paku dalam botol adalah empat jenis lomba yang digelar di sekitar sanggar kelompok belajar anak kampung stren kali itu. Pada semua lomba itu, Emily Cousins dari Australia, Sina Joana dari Jerman dan Chiyako Eura dari Jepang tidak hanya menjadi penyemangat atau penonton. Mereka bahkan ikut serta lomba-lomba itu. Tentunya tidak beradu dengan anak-anak, melainkan di kelas ekshibisi atau tidak dipertandingkan.
Lomba memasukkan pensil dalam botol adalah lomba pertama yang mereka ikuti. Sorak sorai anak-anak dan ibu-ibu kampung itu pun terdengar menggemuruh mewarnai suara aliran sungai Surabaya yang berjarak kurang dari dua meter dari lokasi perlombaan saat ketiga pemudi asing itu berlomba. Maklum, aktivitas itu belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Kelucuan pun sangat bisa dirasakan pada perlombaan ini.
Sesudah semua aktivitas lomba selesai dilakukan, lebih dari 30 anak-anak stren kali Surabaya itu pun berkumpul kembali di sanggar Kelompok Belajar Anak kampung itu. Beberapa saat kemudian aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino menjelaskan bahwa sesi akhir belajar bersama siang itu adalah belajar bahasa asing. “Gurunya adalah kakak-kakak kita yang dari luar negeri. Mereka adalah Sina Joana untuk bahasa Jerman, Emily Cousins dari Australia untuk bahasa Inggris, dan Chiyako Eura dari Jepang untuk bahasa Jepang,” kata Bram Azzaino. (roni)