Contoh Pembahasan Debat Lingkungan Hidup

Surabaya- Pada seleksi tahap II (debat lingkungan hidup) setiap peserta akan mendapat 1 foto fenomena lingkungan hidup yang banyak terjadi di sekitar. Peserta yang bersangkutan lantas diminta mendiskripsikan foto fenomena lingkungan hidup tersebut, menjelaskan permasalahan yang terjadi dan menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Contoh pembahasannya seperti berikut ini.

 

Pencemaran Sungai Dengan Limbah Industri

Permasalahan:

Ini adalah foto fenomena limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Melihat dari warna dan orang yang ada di sekitarnya, sepertinya limbah ini tanpa diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Masalah ini bisa menimbulkan beberapa permasalahan. Diantaranya, pencemaran air sungai. Apabila air sungai tercemar bisa berakibat terhadap ekosistem yang ada di sungai tersebut. Beberapa ikan akan mati.

Selain mengakibatkan kematian ikan di sungai, pencemaran sungai juga mengakibatkan menurunnya kualitas air laut. Apabila plankton dan kawan-kawannya tidak mampu bertahan dari pencemaran air ini, maka bisa dipastikan ratusan ribu bahkan jutaan ikan laut akan terancam kelestariannya, karena semua makhluk hidup punya hubungan yang disebut rantai makanan.

Di Surabaya juga banyak terjadi pencemaran seperti dalam foto ini, hanya saja tidak hanya limbah industri yang banyak dijumpai melainkan juga sampah. Berbagai keanekaragaman sampah dapat kita temui di sungai–sungai. Ada plastik, botol, kertas, bungkus detergen dan lainnya. Kalau musim panas datang, tumpukan sampah–sampah yang tertahan di pintu–pintu air menyebabkan bau yang bisa menimbulkan penyakit.

Solusi:

1.  Mulai melakukan perubahan yang kecil, yakni dengan memilah dan mengolah sampah.

2.  Mengajak orang tua, saudara, tetangga dan teman-teman untuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah.

3.  Menyaring sisa cucian piring, agar sampah bekas makan tidak sampai ikut terbuang ke selokan dan sungai.

4.  Melakukan sosialisasi ke kelas–kelas dan masyarakat sekitar tentang perilaku ramah lingkungan.

5.  Lebih sering melakukan aktivitas di sekitar atau di sungai agar sungai tidak lagi menjadi tempat yang tidak diperhatikan. Semakin banyak yang memperhatikan sungai, maka kualitas sungai akan semakin baik. Oknum pabrik atau masyarakat yang terbiasa melakukan pencemaran sungai juga akan menjadi malu bila melakukan pencemaran lagi.

6.  Memberikan apresiasi kepada perusahaan atau pabrik yang peduli sungai dan memberi peringatan kepada pabrik atau perusahaan yang mencemari sungai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *