Pembinaan Lingkungan di SMP 24, SMA 11 dan SD Petemon 13
Surabaya- Para aktivis Tunas Hijau tak kenal lelah untuk mengajak banyak warga sekolah peduli lingkungan hidup. Dengan berkeliling ke 3 sekolah dengan tingkatan berbeda, mereka menanamkan kebiasaan hijau yang bisa dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah, Rabu (4/8). Mulai dari membuat mekanisme pengolahan kompos, daur ulang kertas dan sampah anorganik sebagai salah satu upaya penghematan sumber daya alam, serta membuat mading dan juga poster lingkungan hidup.
Akbar Wahyudono dan Bram Wahyudono, aktivis Tunas Hijau, beserta simpatisan Tunas Hijau dari China Colin Lu dan Jerman Sina Lenski, secara estafet mereka melakukan pembinaan di 3 sekolah dalam 1 hari. Diawali pagi hari di SMPN 24 Surabaya, mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman praktis tentang upaya mengurangi polusi udara. Tidak hanya berbagi pengetahuan, para siswa juga diajak menyiapkan beberapa aksi nyata untuk mengatasi polusi udara.
Diantara upaya mengurangi polusi udara yang akan dilakukan siswa tim lingkungan hidup SMP Negeri 24 Surabaya adalah menggunakan poster sebagai media kampanye. Sebelum memulai pembuatan media kampanye, Colin Lu menyampaikan bagaimana polusi udara yang parah dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. “Di sekitar sekolah ini, saya melihat ada banyak pabrik. Saya tidak dapat berpikir bagaimana jadinya jika asap pabrik mengganggu aktivitas teman-teman. Ayo ajak orang lain mengurangi polusi udara melalui media poster,” ujar Colin Lu yang didampingi aktivis Tunas Hijau Akbar Wahyudono.
Siangnya, di SMAN 11, pendampingi program lingkungan hidup tentang polusi air dan udara memasuki tahap II. Sina yang berasal dari Jerman menjelaskan ulang tentang polusi air yang dilanjutkan aksi nyata berupa pembuatan mading, poster dan surat yang akan dikirimkan kepada walikota Surabaya. ”Poster, surat atau mading lingkungan yang kalian buat nantinya bisa disampaikan kepada pemerintah sebagai bentuk dorongan untuk perbaikan lingkungan hidup, terutama tentang pencemaran air,” ujar Sina Lenski kepada para siswa SMA Negeri 11 saat sesi action plan.
Sementara itu, SDN Petemon XIII Surabaya menjadi sekolah terakhir yang didampingi untuk program lingkungan hidup oleh Tunas Hijau bersama kedua simpatisan dari Jerman dan China. Selepas menyaksikan perlombaan antar kelas, mereka mengajak siswa kelas 4, 5 dan 6 untuk menindaklanjuti penyuluhan pembinaan lingkungan hidup minggu sebelumnya. Melalui pembuatan media kampanye, para siswa diajak melakukan aksi nyata untuk mengurangi polusi air dan polusi udara.
Sedangkan khusus siswa kelas 6 sekolah yang berlokasi di Jl. Simo Sidomulyo XI/7 juga dilakukan perencanaan program pengolahan sampah organik menjadi kompos, daur ulang kertas bekas dan pemanfaatan sampah non organik untuk dijadikan barang berguna. Selain itu juga membahas tentang pembentukan tim keindahan dan perawatan taman sekolah. Semua perencanaan ini selanjutnya akan direalisasikan mulai minggu berikutnya.(bar/tor/don)