Program Sekolah Kembar "Boneka Beruang Teddy" SDN Petemon 13 Surabaya dan SD Seiko Jepang Berlanjut

Surabaya- Program Boneka Beruang Teddy (Teddy Bear Doll) antara SDN Petemon 13 Surabaya dan SD Seiko Jepang kembali berlanjut. Jumat (20/8) siang, para guru kedua sekolah dari kedua negara itu membahas program inisiatif SD Seiko sebagai kelanjutan International Intercultural Mural Exchange 2009. Tunas Hijau memfasilitasi pembahasan tersebut melalui video conference di Aula SDN Petemon 13. Pembahasan ini juga menjadi forum untuk bertukar informasi tentang sekolah, lingkungan hidup dan budaya.

“Kami sudah menerima kiriman SD Seiko yang berisi dua boneka beruang dan menjangan. Apa yang harus kami lakukan dengan boneka-boneka ini?” tanya aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni dalam bahasa Inggris menerjemahkan pertanyaan guru SDN Petemon 13 Sulastri. Misaki Hamanaka, koordinator guru SD Seiko menjawab bahwa mereka ingin tahu lebih banyak tentang Indonesia. “Kami ingin tahu banyak tentang pendidikan, kebudayaan dan lingkungan hidup di Indonesia,” kata Misaki Hamanaka.

Misaki meminta agar kedua boneka yang sengaja dikirim oleh murid-muridnya di SD Seiko Jepang bisa dianggap semacam duta besar mereka. “Setiap ada aktivitas yang dilakukan siswa, tolong boneka itu dibawa dan didokumentasikan. Misalnya bagaimana saat anak-anak berangkat ke sekolah. Tentang pelaksanaan pendidikan setiap hari di sekolah dan cara beribadah. Juga tentang bagaimana anak-anak melaksanakan aktivitas nyata sebagai wujud kepedulian pada lingkungan hidup,” terang Misaki Hamanaka.

Selanjutnya, semua aktivitas yang dilakukan bersama boneka beruang teddy itu diharapkan bisa didokumentasikan untuk disampaikan kepada para siswa SD Seiko Jepang. Segala informasi tentang pendidikan, lingkungan hidup dan budaya di Jepang juga diharapkan bisa diketahui oleh anak-anak SDN petemon 13 Surabaya. “Kami berharap kalian bisa mengirimkan dua boneka kepada para siswa kami di SD Seiko ini. Kedua boneka tersebut selanjutnya juga akan kami perlakukan seperti duta besar SDN Petemon 13 Surabaya,” ungkap Misaki yang disambut tepuk tangan sebelas guru sekolah yang berlokasi di Jl. Simo Sidomulyo XI/7 Surabaya itu.

Tentang permintaan untuk mengirimkan dua macam boneka ke SD Seiko Jepang, para guru dengan kompak menyatakan akan segara mengirimkan. “Kita kirim yang khas Surabaya saja dan sangat dikenal masyarakat Surabaya. Yaitu boneka suro (hiu) dan boyo (buaya) yang merupakan simbol kota Pahlawan Surabaya,” ungkap guru koordinator lingkungan hidup Nur Salim kepada sepuluh guru lainnya yang mengikuti video conference itu. Usul Nur Salim itu pun langsung disetujui guru-guru lainnya.

Berbagai informasi tentang kedua sekolah dan kedua negara juga menjadi topik bahasan konferensi itu. “Mulai pertengahan Juli sampai akhir Agustus, sekolah-sekolah di Jepang liburan musim panas. Tapi para guru harus tetap masuk sekolah setiap hari. Bagaimana dengan sekolah-sekolah di Indonesia?” tanya Misaki. Dijawab oleh Sulastri bahwa tidak ada lliburan musim panas di umumnya sekolah di Indonesia, juga di SDN Petemon 13 Surabaya. “Liburan umum yang ada adalah liburan pergantian semester dan kenaikan kelas,” jawab Sulastri.

Informasi tentang bulan Ramadhan yang mengharuskan umat Islam melakukan puasa tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan perbuatan tercela menjadi informasi yang mengagetkan SD Seiko. “Selama sebulan, tahun ini mulai 11 Agustus sampai 9 September, muslim berpuasa tidak makan dan tidak minum. Kami berpuasa setiap harinya, di Indonesia, mulai pukul 4 pagi sampai pukul 6 petang,” terang Indra, guru SDN Petemon 13 lainnya.

Informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup di kedua sekolah juga menjadi pokok bahasan. Pun suhu di kedua kota dua negara itu. “Suhu di Jepang saat ini 38 derajat celcius. Sangat panas. Bagaimana dengan suhu di Surabaya?” tanya Misaki. Dijawab oleh beberapa guru SDN Petemon 13 bahwa suhu di Surabaya saat ini adalah 39 derajat celcius. “Oh, panas sekali. Apakah di sekolah kalian menggunakan pendingin ruangan? Di sekolah kami, hanya ruang guru yang menggunakan pendingin ruangan,” lanjut Misaki. Dijawab oleh para guru Petemon bahwa tidak ada penggunaan pendingin ruangan di SDN Petemon 13. “Ohhh,” ungkap Misaki. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *