Malam Perpisahan UNEP ICC Biodiversity, Mumtaza Terpilih Sebagai Ratu Dan Mendapat Hadiah Kamera Digital Nikon

Nagoya- Dari ruangan Ballroom Westin Castle Hotel Nagoya nampak Nagoya Castle (puri atau sejenis istana raja), Minggu (24/10) malam. Di ballroom itu diselenggarakan pesta perpisahan/penutupan UNEP Tunza International Children’s Conference (ICC) on Biodiversity 2010 Aichi-Nagoya. Banyak peserta dan pendamping ICC yang mengenakan busana khas negara mereka masing-masing. Tidak terkecuali delegasi Indonesia Nyimas Salsabila yang mengenakan kebaya dan Mumtaza Noor Ashila yang mengenakan busana tari Chandra Dewi lengkap dengan mahkotanya. Tidak sedikit juga yang mengenakan busana casual seperti saat penutupan ICC pagi hingga sore.

Pada malam perpisahan ini, Mumtaza Noor Ashila, runner up puteri lingkungan hidup 2008 Malang, mendapatkan hadiah istimewa dari United Nations Environment Program (UNEP) dan Nikon. Hadiah itu adalah satu buah kamera digital Nikon LX 21. Hadiah ini didapat Mumtaza setelah terpilih sebagai Ratu Malam Perpisahan, yaitu peserta ICC yang mengenakan busana nasional paling berwarna dan berpenampilan anggun. Sedangkan peserta yang terpilih sebagai Raja Malam Perpisahan ICC adalah peserta putra dari negara Rusia.

Pemilihan raja dan ratu tersebut dilakukan oleh junior board (dewan anak sebagai kepanjangan tangan UNEP). Untuk menyeleksi beberapa peserta yang sama-sama berbusana nasional menawan, proyek lingkungan hidup menjadi menjadi salah satu kriteria penilaiannya. Menanggapi anugerah ini Mumtaza menyatakan tidak terlalu ambisius. “Busana Chandra Dewi yang saya kenakan ini sebenarnya busana tarian tradisional Indonesia Chandra Dewi yang siap saya tampilkan bila ada kesempatan. Meskipun pada akhirnya saya tidak jadi menari karena kondisinya tidak memungkinkan malam ini,” ungkap Mumtaza Noor Ashila.

Tentang hadiah kamera digital yang didapatnya, Mumtaza mengaku sangat gembira. “Alhamdulillah, saya akhirnya memiliki kamera digital. Sudah lama saya menginginkan memiliki kamera digital. Ini adalah jawaban Allah SWT atas keinginan saya selama ini,” ungkap Mumtaza yang siswa SMP Negeri 1 kota Malang itu. Dia berencana menggunakan kamera digital Nikon itu untuk mendokumentasikan lingkungan hidup sekitar khususnya keanekaragaman hayati.

Seleksi junior board  dilaksanakan pada malam ini. Masing-masing peserta seleksi berkampanye menarik simpati seluruh peserta ICC agar memberikan suara mereka. Amerika Latin dan Karibean, Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, Asia Barat dan Afrika. Masing-masing peserta seleksi mendapat kesepatan 1 menit untuk mengenalkan diri dan motivasi mereka menjadi junior board.Presentasi proyek lingkungan hidup dari beberapa peserta juga dilakukan malam ini. Tidak banyak jumlah peserta yang melakukan presentasi, karena sangat terbatasnya waktu. Setidaknya sudah merupakan realisasi dari hasil pertemuan pendamping beberapa hari sebelumnya. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *