Peserta ICCE 2010 Kunjungi Kota Komono, Mie Prefecture, Jepang

Komono- Ishihara Masataka, walikota Komono, Mie Prefecture, menyatakan bahwa kota Komono sangat senang menjadi salah satu tujuan eksekursi atau fieldtrip padaInternational Children’s Conference on Biodiversity  2010 yang diikuti oleh peserta dari 35 negara di dunia. Pernyataan Ishihara Masataka ini disampaikan pada penerimaan delegasi konferensi internasional di kota Komono, Kamis (21/10) siang. Menurut Ishihara, kota Komono bisa dicapai dengan perjanan bus atau mobil selama satu jam dari Nagoya, kota besar tempat para peserta tinggal semalam.

Komono adalah kota kecil yang hidup selaras dengan alam. “Saya dan masyarakat kota ini sangat merasa terhormat menjadi salah satu tempat kegiatan lapangan konferensi internasional anak-anak ini,” kata Ishihara dalam sambutannya di hall lantai 4 gedung pemerintah kota Komono. Komono terletak di tengah pulau Honshu, Jepang. Gugusan Gunung Suzuka yang membujur ke barat adalah taman nasional, dengan tanah pedesaan yang subur dan air sebening kristal yang terus mengalir.

Selama di kota Komono ini, seluruh peserta diharapkan bisa menikmati ‘Satoyama’ Jepang ketika berpikir tentang tujuan pelaksanaan Conference of Parties (COP) 10, yaitu menyelamatkan keanekaragaman hayati dan isu-isu global lingkungan hidup. “Saya juga berharap Ikeboshi yang dilakukan besok, dimana para peserta akan melihat dari dekat penampungan air alami di dalam hutan dan menginvestigasi permasalahan-permasalahan di hutan yang disebabkan oleh serbuan spesies-spesies pada habitat dengan spesies alami. Pengalaman tersebut akan kalian dapatkan selama berkegiatan di kota Komono ini. Jangan lupa untuk menikmati kunjungan di salah satu sekolah dasar di kota ini,” ungkap Ishihara.

Theodore Oben, chief outreach United Nations Environment Program (UNEP) menyatakan bahwa suatu kebanggaan bagi UNEP dan peserta ICCE memilih kota Komono sebagai salah satu tempat pelaksanaan kegiatan lapangan. “Kota ini terkenal dengan hidup harmoni bersama alam, dengan hutan yang masih lestari dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,” ungkap Theodore Oben. Theodore juga menjelaskan bahwa masih belum semua peserta dari luar negeri datang di hall ini karena masih dalam perjalanan di pesawat. “Hal yang pasti adalah semua yang hadir di ruangan ini, khususnya anak-anak, adalah orang-orang yang memiliki perhatian tinggi pada lingkungan hidup khususnya keanekaragaman hayati dengan aksi-aksi nyata yang dilakukan,” ungkap Theodore Oben yang disambut tepuk tangan semua yang hadir. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *