Sarasehan Peran Rimbawan Muda Dalam Menanggulangi Pemanasan Global Dan Penanaman 300 Pohon

Sleman- Di hari terakhir, Minggu (3/9), dalam rangkaian Pengembangan Diri dan Self Motivation Rimbawan Muda 2010, FORKOMMADIKA atau Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan UGM selaku penyelenggara kegiatan mengadakan Sarasehan Peran Rimbawan Muda Dalam Menanggulangi Pemanasan Global.

Bertempat di desa Kinahrejo, kediamanMbah Marijan, sarasehan ini menghadirkan narasumber dari berbagai pihak. Dinas terkait konservasi hutan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat dan fasilitator lingkungan dari negara lain ikut serta sarasehan ini. Bekerja sama dengan BP DAS SOP Jogjakarta, sarasehan ini diikuti 93 mahasiswa baru Diploma III Pengelolaan Hutan Universitas Gajah Mada.

Diawali dari penjelasanan tentang pemanasan global oleh Dr. Senawi selaku dosen Kehutanan UGM, kemudian dilanjutkan tentang manfaat hutan serta peranannya dalam mengurangi pemanasan global oleh Katiman dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIJ. Disebutkan bahwa hilangnya hutan turut menyumbang pemanasan global, sehingga harus segera ditanam sebanyak-banyaknya pohon untuk mendinginkan suhu bumi. Terlebih, nantinya mahasiswa Diploma III Pengelolaan Hutan UGM akan erat selalu berhubungan dengan hutan.

Dari pihak LSM yaitu, Dony Kristiawan,public awareness Tunas Hijau serta fasilitator lingkungan hidup dari Republik Ceko Martina Sefrova, menyampaikan tentang pentingnya mengubah perilaku yang merupakan penyebab utama pemanasan global. Melalui edukasi kepada anak-anak dan masyarakat, upaya nyata utama dalam menghambat pemanasan global bisa dirintis, seperti yang telah dilakukan di Ceko.

Tidak akan ada artinya kita menanam pohon tanpa dibarengi dengan edukasi ke masyarakat untuk ikut menjaganya. Hal tersebut juga diiyakan oleh Dani dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi tentang pentingnya pendidikan, terutama tentang kearifan budaya lokal dalam melestarikan lingkungan dimana telah dimiliki dalam kultural masyarakat kita. Namun, hal tersebut mulai dilupakan.

Kesempatan langka tentang informasi penting yang didapatkan dari para narasumber tidak disia-siakan oleh mahasiswa baru Diploma III Pengelolaan Hutan UGM. Beragam pertanyaan pun bermunculan dari mereka demi memuaskan rasa ingin tahu tentang langkah nyata mengatasi pemanasan global. Seperti yang ditanyakan oleh Nurul. “Apa langkah efektif mengajak orang peduli terhadap lingkungan terutama tentang sampah? Mengingat sampah turut menyumbang pemanasan global melalui gas metananya?”

“Dengan dilakukan edukasi untuk mengolah sampah kepada masyarakat supaya tidak menimbun begitu saja di TPA, diolah jadi kompos atau benda daur ulang. Tentunya itu harus dilakukan secara berkelanjutan untuk keefektifitasannya,” sahut Dony Kristiawan. “Pada prinsipnya, semua orang ingin menyelamatkan lingkungan hidup. Hanya mereka belum tahu caranya, makanya edukasi memegang peranan penting,” imbuh Dony Kristawan.

Di penghujung sarasehan, para narasumber bersama para mahasiswa Diploma III Kehutanan UGM melakukan penanaman bibit pohon. Sebanyak 300 bibit pohon ditanam di lokasi lava tour Gunung Merapi, yaitu lahan kritis bekas aliran lava Gunung Merapi saat meletus tahun 2006. Menariknya, para mahasiswa juga turut mengajak para wisatawan domestik dan asing yang sedang berwisata di sana.  (dony)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *