Seluruh Finalis Pangeran & Puteri LH 2010 Diterima Wali Kota Surabaya di Kediaman

Surabaya- Bertatap muka dan berdialog langsung dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini bagi sebagian besar orang Surabaya adalah momen yang luar biasa, tidak terkecuali para finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010, yang berasal dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Momen ini dirasakan oleh seluruh finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010, Sabtu (9/10). Meskipun momen ini adalah kali kedua bagi para finalis bertatap muka langsung dengan wali kota Surabaya, namun momen tersebut terasa sangat spesial apalagi pertemuan tersebut digelar di kediaman wali kota Surabaya, Jl. Sedap Malam Surabaya.

Kunjungan ke kediaman Walikota Surabaya seyogyanya dijadwalkan pada saat pelaksanaan karantina finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010. Namun, karena saat itu belum juga dilaksanakan pelantikan wali kota dan wakil wali kota Surabaya oleh DPRD Kota Surabaya, akhirnya kunjungan tersebut baru terlaksana sehari sebelum Grand Final Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2010 di Graha Sawunggaling. Istimewanya lagi, pertemuan ini juga diikuti oleh masing-masing kepala sekolah finalis.

Pada kesempatan tersebut, Tunas Hijau selaku penyelenggara yang diwakili oleh aktivis senior dan Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni menyampaikan beberapa rencana tindak lanjut dari program lingkungan hidup pasca penganugerahan. Diantaranya Eco School Development, Festival Kalimas 2010, Young Eco HeroesEco TeachersEvironmentally Friendly Fuel Stations Award, Festival Dolanan Tradisional, Family Trees Planting, workshop lingkungan hidup ‘Dari Anak Untuk Anak’ dan support Millennium Development Goals.

Menurut Mochamad Zamroni, kesemua program tersebut bakal dilakukan oleh paguyuban pangeran puteri lingkungan hidup 2010 selama satu tahun mendatang. Pada kesempatan tersebut, Tri Rismaharini juga berpesan kepada finalis, guru pendamping dan orang tua finalis untuk selalu berbuat baik terhadap lingkungan hidup untuk kemuliaan hidup di dunia dan akherat. “Siapapun yang berbuat baik terhadap lingkungan hidup dengan mengolah sampah dan menanam banyak pepohonan, insya Allah dimanapun dia berada tidak akan pernah kesulitan,” tandas Tri Rismaharini, wali kota perempuan pertama kota Surabaya.

Pada pertemuan itu, wali kota Surabaya juga menyematkan secara simbolis selempang Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup kepada perwakilan finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010. Finalis Pangeran Lingkungan Hidup Naufal Haritsyah dari SD Alam Insan Mulia Surabaya dan Finalis Puteri Lingkungan Hidup Maria Ekawati dari SD Pembangunan Jaya Sidoarjo ditunjuk sebagai perwakilan. Pemasangan selempang simbolis itu diikuti oleh seluruh finalis lainnya. Foto bersama wali kota Surabaya menjadi agenda selanjutnya sebelum diakhiri dengan makan siang bersama.

Sementara itu, sebelum pelaksanaan tatap muka dan ramah tamah dengan wali kota Surabaya, seluruh finalis melakukan persiapan (gladi) untuk pelaksanaan grand final. Pelaksanaan gladi itu dilaksanakan di Graha Sawunggaling, tempat pelaksanaan grand final. Perjalanan menuju kediaman wali kota Surabaya dari Sawunggaling dilakukan seluruh finalis dengan berjalan kaki. Demikian juga perjalanan kembali ke Graha Sawunggaling dari kediaman wali kota Surabaya. (black/ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *