Tunas Hijau Berbagi Langkah Nyata Menghambat Pemanasan Global Kepada Mahasiswa D3 Pengelolaan Hutan UGM
Sleman- 93 Mahasiswa Baru Diploma III Pengelolaan Hutan Universitas Gadjah Mada mengikuti acara Pengembangan Diri dan Self Motivation Rimbawan Muda 2010. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari itu, Jumat-Minggu (1-3/10) di Desa Kinahrejo Sleman, kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, ini diadakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan UGM (FORKOMMADIKA).
Bertempat di rumah Surakso Hargo atau yang akrab dipanggil Mbah Marijan, kegiatan ini bertujuanmenciptakan rimbawan muda yang memiliki komitmen tinggi terhadap kelestarian hutan serta rasa percaya diri yang tinggi. Sehingga mereka diharapkan dapat mengelola hutan Indonesia dengan asas lestari untuk kesejahteraan bangsa dan keberlanjutan.
Tunas Hijau yang diwakili aktivis seniornya Dony Kristiawan berkesempatan berbagi tips langkah nyata menghambat pemanasan global pada acara pengembangan diri 2010 ini dalam sesi malam hari pertama kegiatan. Pada materi yang disampaikan, Dony mengajak para mahasiswa Diploma III Pengelolaan Hutan UGM berani berpikir global dan bertindak lokal. Tujuannya, untuk mengaplikasikan ilmu kehutanan yang mereka pelajari.
Diperlihatkan kepada peserta pengembangan diri ini video tentang kondisi global dunia yang sedang mengalami dampak dari pemanasan global. Dilanjutkan kemudian dengan gambar kerusakan hutan Indonesia di pulau Kalimantan, salah satu penyebab pemanasan global. Dony Kristiawan lantas menekankan pentingnya untuk segera melakukan aksi nyata menghambat pemanasan global. “Menanam pohon memang penting. Namun tidak cukup dengan itu saja untuk menghambat pemanasan global,” ujar Dony
Disampaikan oleh Dony dengan mengubah kebiasaan sehari-hari untuk lebih bijaksana seperti mematikan listrik saat tidak digunakan, tidak memakai kantong plastik serta mengolah sampah dapat membantu untuk menghambatglobal warming yang dampak buruknya semakin mudah dirasakan. Menanam serta merawat pohon memang penting untuk menghambat pemanasan global. Namun hal itu tidak akan ada artinya jika kebiasaan ramah lingkungan hidup tidak diterapkan oleh masing-masing individu.
Diakhir sesi ditunjukkan juga tentang aksi nyata yang telah dilakukan oleh anak-anak sekolah di Jawa Timur untuk menghambat pemanasan global. Sebuah tantangan pun diberikan Dony kepada para mahasiswa kehutanan itu. “Jika anak-anak seperti mereka bisa melakukan aksi nyata, maka tentunya yang mahasiswa akan jauh lebih bisa berbuat aksi nyata menghambat pemanasan global,” kata Dony memberikan semangat bagi mahasiswa Diploma III Pengelolaan Hutan UGM untuk berani melakukan aksi nyata. Alhasil setiap peserta pun mulai memikirkan sebuah tindakan nyata sederhana yang bisa dilakukan pada keesokan harinya saat berkegiatan di Desa Kinahrejo. (dony)