Konjen AS Sumbangkan 1 Pickup Sampah Non Organik Lagi
Surabaya- Berbagai jenis sampah benilai jual seperti koran bekas, kardus, botol air mineral, kertas HVS bekas dan ban mobil bekas disumbangkan oleh Konsulat Jendral Amerika Serikat di Surabaya, Jumat (26/11) sore. Sumbangan sampah tersebut merupakan kali kedua yang diberikan oleh Konsulat Jendral Amerika Serikat untuk program Trash To Cash For Merapi yang digelar oleh Tunas Hijau. Sampah sebanyak 1 pick up tersebut diserahkan langsung oleh Konjen Amerika Serikat di Surabaya Kristen F. Hauer.
Meskipun jumlahnya tidak sebanyak sumbangan pada tahap I, namun diharapkan sampah-sampah tersebut bisa menambah jumlah nominal yang hingga saat ini terkumpul sekitar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah). Selain bantuan dari Konsulat Jendral Amerika Serikat di Surabaya, pada hari itu juga SMP Negeri 5 Surabaya juga menyerahkan bantuan sampah dari jenis Koran bekas dan botol serta gelas air mineral untuk posko Trash To Cash For Merapi. SD Hang Tuah 10 Juanda Sidoarjo untuk kali keempat juga menyampaikan bantuannya untuk program ini di markas Tunas Hijau.
Posko Trash To Cash For Merapi bakal dibuka lagi pada Minggu, 28 Agustus 2010 mulai pukul 08.00 – 12.00 wib bertempat di pendopo Taman Flora Bratang Surabaya. Posko Trash To Cash For Merapi telah digelar oleh Tunas Hijau setiap Minggu sejak 7 November 2010. Sejak saat itu, ribuan kilogram koran bekas, kardus bekas dan ratusan kilogram sampah lainnya yang memiliki nilai jual berhasil dikumpulkan oleh Tunas Hijau.
Trash To Cash For Merapi adalah program peduli lingkungan hidup untuk peduli kemanusiaan (environment for humanity) ini. Alasannya, semua sampah non organik yang bernilai jual itu dipastikan dipastikan didaur ulang secara industri. Dengan didaur ulang secara industri, maka berarti sampah tersebut akan dijadikan barang sejenis yang baru. Artinya, telah dilakukan penghematan listrik, penghematan bahan bakar minyak, dan penghematan air dari pada membuat barang sejenis bukan dari daur ulang.
Program yang dihelat oleh Tunas Hijau ini mengumpulkan sampah non organik seperti koran, kardus dan gelas plastik. Sengaja sampah non organik yang ditarget, karena sampah non organik umumnya masih bernilai jual. Melalui program Trash To Cash For seluruh sampah yang bernilai jual hasil sumbangan akan dijual dan hasilnya 100 persen bakal disumbang-salurkan pada korban bencana letusan Gunung Merapi.
Sementara itu selama sehari, Jumat (26/11) , tanggapan dari masyarakat terhadap program ini semakin besar. Banyak sekolah, perusahaan dan anggota masyarakat yang ingin terlibat pada program environment for humanity ini. Ada perusahaan pelindung teflon mobil (PPS TEFLON), Telkomsel atau penyedia layanan telepon seluler, SMP Negeri 4 Surabaya dan SMP Negeri 32 Surabaya. Ada juga Radio Surabaya, yang bahkan membantu promosi program ini dengan wawancara langsung aktivis Tunas Hijau. Setelah promosi Radio Suara Surabaya ini, banyak individu yang bahkan menyampaikan rencana keikutsertaannya. Semoga posko Trash to Cash for Merapi Minggu ini di Taman Flora Bratang benar-benar gebyar. (black/ron)