Lepas Liarkan Ribuan Ekor Burung Tandai Hari Cinta Puspa Satwa Nasional 2010

Surabaya- Seribu lebih pelajar SDN Kaliasin I dan SDN Kaliasin III Surabaya bersama paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010 Tunas Hijau memanfaatkan peringatan Hari Cinta Puspa Dan Satwa Nasional, yang diperingati setiap 5 November, dengan menggelar aksi melepasliarkan ribuan ekor burung. Aksi ini digelar Kamis (4/11) pukul 09.00 – 10.00 Wib bertempat di depan Taman Apsari Surabaya, Jl. Gubernur Suryo, tidak jauh dari lokasi SDN Kaliasin I dan SDN Kaliasin III Surabaya.

Dengan membawa burung dari berbagai jenis, diantaranya burung gereja atau peking, burung dara, burung perkutut dan burung kutilang, ribuan siswa tersebut begitu menikmati detik–detik menjelang pelepasan ribuan burung yang sudah ada di tangan atau sangkar yang mereka bawa. Pelepasan ratusan burung ke alam liar, merupakan wujud kecintaan para siswa SDN Kaliasin I dan SDN Kaliasin III Surabaya terhadap kelestarian satwa yang ada di Indonesia. Harapannya menurunkan minat masyarakat memelihara satwa khususnya burung-burung, di rumah. Melainkan cara memeliharanya dengan melestarikan lingkungan hidup sehingga satwa betah tinggal di alam bebas

Begitu pluit dibunyikan tanda untuk melepaskan burung, ribuan siswa dua sekolah tersebut dengan cepat melepas burung yang ada di genggaman tangan ataupun di sangkar yang dibawanya. Beberapa burung terlihat kaget, hingga beberapa kali harus dibantu dilepaskan ke udara supaya burung tersebut bisa terbang. Aksi tersebut membuat arus lalu lintas jalan Gubernur Suryo Surabaya sempat tersendat, karena begitu banyaknya pengedara motor dan mobil yang tertarik dengan aksi tersebut. Bahkan banyak pengendara motor berhenti kemudian mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone-nya.

Peringatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta untuk menumbuhkan dan mengingatkan tentang pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita. Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) ditetapkan tiap tanggal 5 Nopember melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1993 pada masa Soeharto.

Sejumlah puspa (tumbuhan/flora) dan satwa (hewan/fauna) ditetapkan menjadi identitas Bangsa Indonesia. Pada tahun ini ditetapkan Raflesia padma sebagai Puspa Nasional dan Burung Kakatua sebagai Satwa Nasional 2010. Sebagai puspa nasional khas Indonesia, Raflesia Padma merupakan tumbuhan langka yang patut dibudidayakan. Keunikannya membuat tumbuhan ini hanya dapat berkembang di habitat tertentu yang dikhawatirkan kepunahannya.

Indonesia berada pada urutan pertama untuk negara yang memiliki eksploitasi burung tertinggi di dunia berdasarkan World Bird Database 2008. Kakatua sebagai salah satu burung jenis paruh bengkok merupakan komoditas favorit perdagangan hewan antar negara. Empat jenis kakatua Indonesia yaitu kakatua putih, kakatua tanimbar, kakatua maluku dan kakatua-kecil jambul-kuning merajai perdagangan kakatua di dunia yang saat ini termasuk jenis yang terancam punah. (black)