Mural Peduli Merapi Warnai Posko Trash To Cash For Merapi

Surabaya- Berakhir sudah aksi Trash To Cash For Merapi yang digalang Tunas Hijau sejak 7 November lalu. Penutupan aksi Trash To Cash For Merapi tersebut ditandai dengan pembuatan mural bertajuk ‘Peduli Merapi’ di Taman Flora Bratang Surabaya, Minggu (28/11). Pada tahapan akhir aksi Trash To Cash For Merapi berhasil dikumpulkan koran bekas sebanyak 198 kilogram, botol plastik 3 kilogram, buku-buku bekas 3 kilogram, kardus 5 kilogram dan uang tunai dari donasi pengunjung Taman Flora Bratang Surabaya sebesar Rp. 180.000,- (Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

Sampah-sampah tersebut berasal dari sumbangan SMK Negeri 5 Surabaya, SMK KAL 2 Surabaya dan beberapa keluarga anggota paguyuban pangeran puteri lingkungan hidup. Pada tahapan terakhir aksi Trash To Cash For Merapi, Andi Kusmianto, komikus Tunas Hijau bersama puluhan pengunjung Taman Flora Bratang lainnya membuat mural. “Mural ini berisikan pesan, bahwa perlu uluran tangan seluruh golongan masyarakat untuk membantu meringankan beban korban bencana akibat meletusnya Gunung Merapi,” terang Andi.

Selain mural yang menarik perhatian pengunjung Taman Flora Bratang, ular tangga lingkungan ukuran 6 x 6 meter yang digelar Tunas Hijau juga menjadi pusat perhatian pengunjung. Beberapa anak-anak dan orang tua terlihat sangat antusias memainkan serta melempar dadu ulang tangga tersebut yang memang ukurannya besar.  “Ini merupakan acara yang unik dan menarik, biasanya penggalangan bantuan untuk korban hanya menerima donasi uang tunai, tapi aksi ini malah menerima sampah yang bisa dijual,” terang Joko, salah satu pengunjung Taman Flora Batang Surabaya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, aksi Trash To Cash For Merapi yang digalang Tunas Hijau adalah menggalang bantuan untuk korban bencana Merapi dalam bentuk sumbangan sampah yang memiliki nilai jual. Namun, bukan menjual sampah yang menjadi tujuan utama pada aksi ini, melainkan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dengan mengumpulkan sampah  bisa berbuat baik bukan hanya terhadap sesama melainkan juga kepada lingkungan hidup.

Trash To Cash For Merapi adalah program peduli lingkungan hidup untuk peduli kemanusiaan (environment for humanity) ini. Alasannya, semua sampah non organik yang bernilai jual itu dipastikan didaur ulang secara industri. Dengan didaur ulang secara industri, maka berarti sampah tersebut akan dijadikan barang sejenis yang baru. Artinya, telah dilakukan penghematan listrik, penghematan bahan bakar minyak, dan penghematan air dari pada membuat barang sejenis bukan dari daur ulang. (black)