Trash To Cash For Merapi and Mentawai

26 Oktober 2010 menjadi yang tidak akan pernah dilupakan oleh Bangsa Indonesia. Ya, pada tanggal tersebut dua bencana hebat terjadi di Indonesia yakni tsunami di kepulauan Mentawai dan meletusnya gunung berapi paling aktif di dunia, yakni Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ratusan nyawa hilang dalam sekejap. Ada yang kehilangan saudara. Ada yang kehilangan anak, bahkan ada yang kehilangan kedua orang tua. Bencana tersebut juga meninggalkan duka bagi ribuan pengungsi yang kehilangan rumah serta harta benda yang mereka miliki.

Berangkat dari niat mulia dengan membantu meringankan sedikit beban dari korban bencana di kedua daerah tersebut. Tunas Hijau Club –kids & young people do actions for a better earth–  menggelar aksi Trash To Cash For Merapi and MentawaiTrash To Cash For Merapi and Mentawai merupakan aksi pengumpulan sampah yang mempunyai nilai jual untuk kemudian dijual dan hasil dari penjualan tersebut akan disalurkan ke korban bencana di kedua daerah tersebut.

Namun pada ‘Trash To Cash For Merapi dan Mentawai’ bukan menjual sampah yang menjadi tujuan utama pada aksi ini, melainkan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dengan mengumpulkan sampah kita bisa berbuat baik bukan hanya terhadap sesama melainkan juga kepada lingkungan hidup. Selain itu, tujuan dari aksi ini memberikan cara baru dalam hal menggalang bantuan untuk korban bencana.

Pelaksanaan Trash To Cash For Merapi and Mentawai akan dimeriahkan oleh penampilan dari sekolah-sekolah di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Diantaranya penampilan musik daur ulang atau Eco Drum oleh para jawara Lomba Eco Drum Keanekaragaman Hayati Taman Flora Bratang beberpa bulan lalu. Ada juga penampilan kelompok musik Friends Band, yang mengawali kiprahnya di belantika musik professional bersama Tunas Hijau. Friends Band saat ini juga sedang promosi album terbarunya di beberapa kota.