Usung Maskot Bumi Raksasa, Kampanyekan Bumi Layak Huni
Surabaya- 20 November adalah hari bersejarah bagi anak-anak di seluruh dunia. Pasalnya, pada tanggal itu, tahun 1959, diberlakukannya kesepakatan dunia tentang perlindungan dan hak-hak anak di seluruh dunia, yang selanjutnya diperingati sebagai Universal Children’s Day atau Hari Anak Sedunia. Paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010 memelopori kampanye peringatan Hari Anak Sedunia itu, Minggu (21/11) sore di Taman Apsari, Jl. Gubernur Suryo Surabaya.
Kampanye itu melibatkan 50 siswa utusan SMP Negeri 5 Surabaya, SMP Negeri 16 Surabaya, SMP Negeri 24 Surabaya, SMP Negeri 20 Surabaya dan SMP Negeri 25 Surabaya. Utusan sekolah lainnya yang terlibat adalah SDN Kandangan I Surabaya, SDN Kandangan III Surabaya, SDN Kaliasin I Surabaya, SDN Kaliasin III Surabaya, SD Hang Tuah 10 Juanda Sidoarjo, SD Muhammadiyah 16 Surabaya, SDN Perak Barat Surabaya, SDN Manukan Kulon III Surabaya dan SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
“Anak-anak di seluruh dunia harus bisa menjadi ujung tombak dan berperan penting dalam perbaikan lingkungan hidup dunia,” ucap Puteri Lingkungan Hidup 2010 Fadila El Zahra pada kampanye ini. Maraknya makanan dan minuman kurang gizi yang dijual khususnya kepada anak-anak di sekolah menjadi perhatian anak-anak dari beberapa latar belakang ini. “Tidak boleh ada lagi makanan dan minuman yang kurang bergizi dijual kepada anak-anak. Bila makanan dan minuman kurang bergizi itu terus dikonsumsi maka sama dengan berinvestasi untuk sakit pada waktu mendatang. Padahal biaya untuk berobat bagi orang sakit sangat mahal,” ucap Runner up Puteri Lingkungan Hidup 2010.
Harapan agar tidak ada lagi aktivitas merokok di sekitar anak-anak juga disampaikan pada kampanye ini. “Bila masih tetap ada aktivitas merokok di sekitar anak-anak, samaaja dengan ngajari anak-anak untuk merokok,” kata Gefari Perwira Zikriyan, runner up II pangeran lingkungan hidup 2010, yang mengenakan pakaian lengan panjang berwarna hitam, kaca mata hitam dan topi. Ditambahkan Gefari bahwa padahal iklan-iklan rokok pun tidak ada sama sekali aktivitas merokok. “Bahkan di televisi, iklan tentang rokok baru boleh tayang setelah jam 9 malam,” kata Gefari yang bersama beberapa anak lainnya bergandengan tangan mengelilingi maskot bola bumi berdiameter 3 meter. Sesekali maskot bumi itu juga digelindingkan bersama-sama oleh para peserta kampanye.
Harapan lainnya yang disampaikan pada kampanye ini adalah tidak ada lagi pepohonan di dunia ini yang ditebang. Masyarakat dunia harus memikirkan kepentingan generasi mendatang agar tetap nyaman menghuni bumi ini. Bahwa semua industri harus memproduksi barang-barang yang terbukti ramah lingkungan hidup, sehingga pencemaran air, tanah dan udara tidak terjadi lagi.
Tentang kemiskinan, disampaikan harapan agar tidak ada lagi anak-anak yang mengemis atau mengamen di jalanan. Tidak juga dengan alasan mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Tidak ada lagi anak-anak putus sekolah, karena alasan apapun dengan diberlakukannya segera sekolah gratis atau murah di semua jenjang. Pada kampanye ini, semua pesan-pesan tersebut disajikan dengan media poster yang dibuat sendiri oleh anak-anak yang mengikuti kampanye itu. Kampanye ini berlangsung tertib, meskipun para pengguna jalan sedikit memperlambat laju mereka hanya untuk melihat kampanye itu dari dekat.