Warga Kelurahan Mojo Memanfaatkan Air Selokan Untuk Menyiram Tanaman

Surabaya- Evaluasi Surabaya Berwarna Bunga 2010 di Kelurahan Keputran RW 3 dan 4, Kelurahan Wonorejo RW 11, Kelurahan Tegalsari RW 4 dan Kelurahan Kedungdoro RW 2, Jumat (19/11), memberikan kesan berbeda terhadap tim evaluasi Tunas Hijau pada kelompok 5. Khusus untuk RW 2 Kelurahan Kedungdoro Surabaya. Bukan hanya bagus secara fisik atau ditinjau dari sisi kebersihan dan penghijauannya saja, melainkan juga secara non fisik RW 2 Kelurahan Kedungdoro mampu memberikan kesan bahwa seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah tersebut mendukung program Surabaya Berwarna Bunga 2010.

Kesan tersebut muncul, saat tim evaluasi kelompok 5 Surabaya Berwarna Bunga 2010 menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bukan hanya ibu-ibu yang memberikan sambutan melainkan kaum bapak juga begitu antusias mempromosikan wilayah mereka. Tim evaluasi juga salut karena RW 2 mampu mengintegrasikan program lingkungan kampung dengan program lingkungan hidup di SDN Kedungdoro V dan VI yang kebetulan berada dalam wilayah mereka. Terlihat dari sambutan yang juga disiapkan oleh pihak sekolah saat tim evaluasi berkunjung ke wilayah tersebut.

Hal di atas tidak jauh beda dengan yang ditemukan oleh tim evaluasi Tunas Hijau kelompok 1. Saat berkunjung di  3 kelurahan dan 5 RW di tempat berbeda yakni Kelurahan Jambangan RW 3, Kebonsari RW 2 dan RW 1, Pagesangan RW 1 dan 2. Hanya saja yang diperlihatkan oleh wilayah yang didatangi oleh tim evaluasi kelompok 1 lebih bersemangat saat menyambut kedatangan serta memandu tim evaluasi kelompok 1. Tidak tampak rasa canggung ketika juri bertanya-tanya seputar kondisi lingkungan di wilayah tersebut. Dengan sangat antusias mereka menyampaikan perkembangan lingkungan hidup kampung mereka.

Meskipun ada beberapa wilayah yang bisa dikatakan persiapannya begitu mepet, namun semangat yang ditunjukkan begitu luar biasa. Hal inilah yang membuat tim evaluasi kelompok 1 Surabaya Berwarna Bunga 2010 juga antusias saat memberikan kesan dan pesan kepada warga. Tim juri juga terkesan ketika melihat salah seorang warga sedang  membersihkan sampah daun-daun kering di pekarangan rumahnya yang kemudian dimasukkan kedalam tong komposter. Tampak pula warga yang sedang mengolah tanaman herbal menjadi produk.

Sementara itu, upaya penghematan air yang menjadi salah satu point penilaian pada Surabaya Berwarna Bunga 2010 didapati oleh tim evaluasi kelompok 3 saat bertandang di RW 12 Kelurahan Mojo. Di wilayah tersebut terlihat bak penampungan air kotor yang berasal dari saluran rumah warga diolah menjadi air bersih. Air bersih hasil pengolahan tersebut digunakan untuk menyiram tanaman saja, bukan untuk kebutuhan lainnya.

Berbeda dengan tim evaluasi Tunas Hijau Surabaya Berwarna Berbunga kelompok 2 yang berkunjung di Kelurahan Karah dan Kelurahan Jambangan.  Di kelurahan Karah RW 5, tim evaluasi menyimpulkan bahwa wilayah RW 5 dalam hal penghijauan masih dalam tahapan  berkembang. Begitu juga dengan pemilahan sampah, karena meskipun sudah terdapat 2 tempat sampah berbeda masih saja ada beberapa titik yang kondisi sampahnya tercampur. Selain itu, warga RW 5 sudah menerapkan pengolahan sampah basah menjadi pupuk serta membuat lubang resapan atau biasa yang disebut biopori.

Tim evaluasi kelompok 2 juga menemukan lahan pembibitan di RW 2 Kelurahan Jambangan. Lahan pembibitan tanaman hias seperti adenium dan juga sayuran seperti sawi. RW 2 Kelurahan Jambangan mempunyai komposter pengolah sampah basah menjadi kompos dan juga mendaurulang sampah kering. Hasil dari daur ulang sampah kering yang peroleh digunakan untuk keperluan warga. RW 2 Kelurahan Jambangan juga ada mencoba mengembangkan potensi lain yakni pembibitan ikan gurami dan nila.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *