Suwit Jepang Warnai Video Conference Sakaimachi School Jepang dan SDN Perak Barat
Surabaya- Keceriaan wajah para siswa SDN Perak Barat Kawasan Surabaya terlihat ketika mereka melakukan TV meeting atau video conference dengan sekolah mitranya, Sakaimachi Elementary School di Jepang, Jum’at (3/12) pagi. Alasannya, pada pertemuan ini mereka bermain “suwit Jepang”, walaupun hanya melalui web camera.Pada permainan ini, SDN Perak Barat berhasil mengalahkan Sakaimachi Elementary School dengan keunggulan 6-4. Lagu kebangsaan Indonesia Raya juga dinyanyikan oleh para siswa SDN Perak Barat di depan para siswa Sakaimachi setelah permainan suwit ini.
Pada program yang merupakan bagian dari International Intercultural Mural Exchange for Environment yang Tunas Hijau menjadi koordinator Indonesia ini, 30 siswa yang tergabung dalam tim mural SDN Perak Barat. Pada kegiatan hari ini, sekolah dasar yang berada di Jalan Tanjung Torawitan ini mendapat kesempatan untuk melakukan presentasi tentang kebudayaan yang ada di negara Indonesia. Reog Ponorogo, gamelan, angklung, hingga batik menjadi bahan pembicaraan pada pertemuan ini. “Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi sangat banyak kebudayaan yang ada di negara kami,” cerita Fairuz, salah satu siswa, di sela-sela melakukan presentasi.
Setelah memberikan presentasi, para siswa Sakaimachi school menampilkan sebuah lagu yang mereka ciptakan sendiri. Walaupun menggunakan bahasa Jepang, para siswa SDN Perak Barat sangat menikmati lantunan lagu yang mereka nyanyikan. Hingga salah seorang siswa SDN Perak Barat memberikan standing applause untuk siswa Sakaimachi school. Rencananya, 17 Desember 2010, mereka akan kembali melakukan pertemuan dengan topik pembahasan kebudayaan yang berasal dari Jepang oleh Sakaimachi school.
Di lokasi berbeda, 30 siswa SMP Negeri 5 Surabaya berkumpul di mushala sekolah mereka untuk membicarakan tema mural yang akan mereka kerjakan bersama sekolah patner mereka Sendai Junior High School. Pada pertemuan ini, mereka diwajibkan mengeluarkan ide untuk tema mural ini. Terdapat 12 tema yang mereka usulkan untuk pembuatan mural ini. Melalui voting kelompok, terpilih 4 tema yang akan mereka sampaikan melalui gambar. “Tema yang utama yaitu tentang persahabatan, tetapi melalui persahabatan akan tercipta persatuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang bagus dan menjaga keutuhan kebudayaan,” ungkap Kamila tentang maksud dari tema tersebut.
Di akhir pertemuan, mereka merencanakan akan kembali melakukan pertemuan pada hari Senin (6/12) atau sebelum pelaksanaan ujian akhir semester 1. Pada pertemuan mendatang mereka akan membuat sketsa gambar tentang tema tersebut di kertas gambar ukuran A3. “Target tim kami hari senin harus sudah selesai untuk sketsa gambar ini,” ujar Musa Aljabar siswa kelas 7A dengan penuh semangat kepada aktivos Tunas Hijau Akbar Wahyudono yang mendampingi kegiatan ini.