Di SMPN 1, Tanamkan Kepedulian Kepada Tanaman Dengan Ajak Siswa Buat Class Garden

Surabaya- Pembinaan lingkungan hidup yang digelar Tunas Hijau di SMP Negeri 1 Surabaya dalam rangka tindaklanjut workshop sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup yang sebelumnya digelar di SMP Negeri 26 Surabaya menghasilkan beberapa rencana programlingkungan hidup, Rabu (2/2). Rencana program tersebut merupakan hasil diskusi dari 100 siswa perwakilan seluruh kelas SMP Negeri 1 Surabaya dalam menyikapi permasalahan lingkungan yang terjadi di sekolah.

Seratusan siswa peserta pembinaan tersebut menyampaikan 4 rencana program lingkungan yang bakal digelar  di SMP Negeri 1 Surabaya. 4 program tersebut adalah pengadaan 3 tempat sampah terpilah,yakni sampah organik, sampah non organik dan sampah B2 (Barang Berbahaya). Pengadaan tempat sampah tersebut merupakan upaya SMP Negeri 1 Surabaya dalam pemilahan sampah di sekolah.

Selain pengadaan 3 tempat sampah terpilah, ratusan peserta yang juga berasal dari pengurus OSIS SMP Negeri 1 Surabaya juga berencana menggelar penyuluhan tentang jenis-jenis sampah dan pemilahan sampah di masing-masing kelas. “Sebenarnya tempat sampah yang ada di kelas sudah 2 jenis, namun tidak berfungsi maksimal. Penyebabnya, masih banyak teman-teman yang tidak tahu jenis-jenis sampah,” ujar Stacia Jenice siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Surabaya.

SMP Negeri 1 Surabaya juga merumuskan upaya penghijauan di dalam kelas pada rencana program lingkungan hidup yang akan digelar. Upaya penghijauan tersebut dinamakan Garden Class atau taman kelas. Pada rencana tersebut, di dalam setiap kelas wajib ada minimal 5 tanaman dalam pot. “Tujuannya, untuk menambah kesan sejuk dalam ruang kelas, karena suasana kelas juga berdampak pada semangat belajar,” ujar Sacharissa, siswa SMP Negeri 1 Surabaya yang didaulat menjadi koordinator program lingkungan hidup di SMP Negeri 1 Surabaya.

Menurut sebagian peserta pembinaan lingkungan tersebut, upaya membuat Garden Class sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Namun, banyak siswa yang masih berpikiran dengan membawa tanaman di sekolah sudah membantu membuat hijau lingkungan sekolah. “Padahal bukan itu yang menjadi tujuan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan rasa kepedulian dan cinta siswa terhadap tanaman yang ada di sekolah,” tandas Anggriyan Permana aktivis Tunas Hijau. (black)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *