Pembukaan IVLP Gold Star “Alumni Connecting the World”
Washington, DC- Program resmi International Visitor Leadership Program (IVLP)Gold Star “Alumni Connecting the World” dimulai pagi ini, Senin (14/2). Pembukaan program dilaksanakan di Garden Terrace Conference Room, Hotel JW Marriott Pennsylvania Avenue, Washington, D.C., hotel tempat seluruh peserta IVLP Gold Star menginap selama berada di Ibukota Amerika Serikat. Mulai pembukaan ini, 18 peserta IVLP Gold Star yang merupakan alumni terbaik program International Visitor Program (IVP)dan International Visitor Leadership Program (IVLP) yang digelar sejak 70 tahun lalu oleh United States Department of State.
“Kalian adalah top 18 alumni program pertukaran utama yang digelar olehDepartment of State sejak 70 tahun terakhir. Tidak mudah memilih 18 alumni dari 18 negara perwakilan semua region untuk mengikuti program yang baru kali pertama dilaksanakan oleh Department of State,” kata Carol Grabauskas,Deputy Director Office of International Visitors pada Bureau of Educational and Cultural Affairs, U.S. Department of States (DoS). Peserta dari Kamboja, yang baru datang dini hari tadi mengikuti sesi yang dilaksanakan secara formal ini.
Dijelaskan oleh Carol bahwa masing-masing kedutaan besar Amerika Serikat di seluruh dunia mengirimkan maisng-masing satu alumni terbaik program sebelumnya untuk mengikuti seleksi program yang dirancang sejak tahun 2009 ini. “Dari semua alumni terbaik usulan sleuruh negara di dunia, nominasi jumlah nominasi dibuat menjadi 112 alumni dari 112 negara. Setelah itu, seleksi dilakukan hingga menjadi 80 alumni dari 80 negara. Dari 80 nominasi, seleksi kembali dilakukan oleh panel juri hingga menjadi 18 alumni dari 18 negara. Inilah top 18 alumni itu,” ungkap Carol Grabauskas yang disambut tepuk tangan meriah 18 alumni yang menjadi peserta IVLP Gold Star dan beberapa undangan yang hadir.
Setelah welcome yang dilakukan oleh Carol, Program Officer Augusta (Gusty) Babson dari Office of International Visitors Bureau of Educational and Cultural Affairs DoS melanjutkan penjelasan tentang teknis pelaksanaan IVLP Gold Star. Gusty menjelaskan bahwa program Gold Star ini sangat berbeda dengan pelaksanaan program IVP dan IVLP yang sebelumnya diikuti oleh 18 peserta ini. “Program yang biasa diselenggarakan oleh Department of State adalah single program, yaitu beberapa peserta dengan bidang profesionalisme yang sama. Tidak di Gold Star ini. 18 peserta memiliki bidang profesionalisme yang berbeda satu dengan lainnya,” terang Gusty.
Selama di Ibukota Amerika Serikat ini, seluruh peserta akan mengikuti program yang sama. Gusty mengatakan bahwa program utama di Washington, D.C. ini adalah menjadi peserta khusus konferensi yang diselenggarakan oleh National Council for International Visitors (NCIV). NCIV adalah lembaga yang sudah selama 50 tahun mengurusi tamu-tamu internasional yang didatangkan oleh Department of State. “Konferensi tahun ini adalah konferensi tahunan ke-50 yang digelar oleh NCIV dan melabelinya dengan Gold Star,” ujar Gusty.
Perbedaan program IVLP Gold Star dengan IVLP reguler nampak setelah Gusty menjelaskan program setelah Washington, D.C. Biasanya, setelah program di Ibukota Amerika Serikat ini, peserta bersama-sama menuju state (negara bagian) lain di Amerika Serikat secara bersama-sama hingga berakhirnya program. Pada Gold Star ini, setelah Washington, DC, peserta akan menuju kota dan negara bagian yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Negara bagian yang dituju adalah negara bagian yang merupakan program kunjungan saat IVLP reguler. Jenis programnya pun menyesuaikan dengan bidang profesionalisme masing-masing peserta.
Sesuai jadwal, setelah program di Washington, DC, saya akan berpindah ke Kota Miami di negara bagian Florida. Di Miami ini, saya akan mengikuti program yang didesain khusus sesuai profesionalisme bidang lingkungan hidup khususnya pendidikan lingkungan hidup. Ada juga program spesial yang tidak saya ikuti pada IVLP reguler, yaitu program konservasi penyu laut di Keys, Florida yang merupakan daerah kepulauan. Keys adalah kawasan yang selama ini digunakan untuk program konservasi penyu laut.
(oleh: Mochamad Zamroni)