Pilah Dulu Sampah Sebelum Diolah
Surabaya- Praktek langsung di lapangan merupakan salah satu cara efektif dalam menyampaikan pendidikan lingkungan hidup ketimbang teori saja. Seperti yang dilakukan 100 orang siswa SMP Negeri 43 Surabaya saat mengikuti pembinaan lingkungan hidup bersama Tunas Hijau, Selasa (8/2). Pada pembinaan ini, peserta diajak untuk mengetahui fenomena lingkungan yang terjadi di sekolah mereka. Kevin aktivis Tunas Hijau mengajak peserta pembinaan menuju lapangan untuk praktek langsung terkait permasalahan lingkungan tentang sampah, yakni tidak adanya upaya pengolahan sampah dimulai dengan pemilahan sampah.
Untuk praktek pengolahan sampah, peserta diajak bersama-sama mencari sampah yang berserakan di sekolah. Sampah yang terkumpul lantas dipilah menurut jenis organik dan non organik ke dalam tong sampah yang berada di tengah-tengah mereka. “Pengolahan sampah seyogyanya dilakukan mulai sumbernya. Kecenderungan hanya membuang sampah saja pada tempatnya sudah tidak cukup, karena tindakan ini hanya memindahkan masalah sampah kepada orang lain. Tapi, pengolahan sampah hanya bisa dilakukan setelah pemilahan dilakukan,” kata Kevin.
Setelah aksi pungut dan pilah sampah itu, para siswa lantas diminta mengamati permasalahan lingkungan lainnya di sekolah. Diantara permasalahan lainnya yang ditemukan adalah minimnya pepohonan dan tanaman serta toilet siswa putra dan putri yang kotor dan bau. Sedangkan rencana program yang mereka buat adalah penanaman pohon beserta perawatannya dengan melibatkan banyak warga sekolah. Rencana lainnya adalah penyadaran kepada warga sekolah agar menggunakan toilet sekolah dengan bijaksana, yaitu dengan menyiram setelah selesai buang air kecil dan besar.
Pembinaan dalam rangka program Sekolahku Peduli Lingkungan ini merupakan tindak lanjut workshop lingkungan hidup bersama Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Masing-masing SMP negeri se Surabaya diminta merealisasikan rencana program lingkungan hidup yang telah mereka buat sebagai hasil workshop itu. Sekolah-sekolah terbaik dalam merealisasikan rencana program itu akan mendapat penghargaan khusus dari Konsul Jenderal Amerika Serikat dan Walikota Surabaya.(kevin/ron)