Program LH SMP 32 Banyak Yang Kandas Karena Kurang Dukungan Warga Sekolah

Surabaya- Upaya mengurangi ketergantungan siswa SMP Negeri 32 Surabaya pada sedotan plastik, seperti yang diharapkan tim lingkungan sekolah ini, sepertinya sulit untuk tercapai. Bukan karena benturan dari siswa lain, melainkan kendala dari beberapa guru SMP Negeri 32 Surabaya. Fakta tersebut muncul ketika Tunas Hijau menggelar pembinaan lingkungan hidup di SMP Negeri 32 Surabaya, Rabu (9/2).

Pembinaan yang digelar oleh Tunas Hijau tersebut merupakan rangkaian program Sekolahku Peduli Lingkungan, yang merupakan tindak lanjut workshop lingkungan hidup bersama Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Pembinaan lingkungan hidup tersebut diikuti oleh 30 (tiga puluh) siswa yang merupakan pengurus OSIS kelas 7 dan 8 SMP Negeri 32 Surabaya. Pada pembinaan tersebut, seluruh permasalahan lingkungan yang terjadi di SMP Negeri 32 Surabaya dikupas habis. Banyaknya siswa yang membuang sampah sembarangan tetap menjadi permasalahan utama, tidak hanya di SMP Negeri 32 Surabaya melainkan juga sekolah lainnya.

Selain itu, kurangnya penghijauan, pemborosan air, pemborosan listrik dan toilet sekolah bau menjadi permasalahan lingkungan yang sering dijumpai oleh peserta pembinaan. “Setiap kali kami melakukan kegiatan lingkungan, ujung-ujung kegiatan tersebut mandek dengan alasan tidak banyak membantu menyelesaikan masalah lingkungan sekolah,” ujar Devita Prima, salah satu siswa. Menurut Devita, seringkali anggota OSIS SMP Negeri 32 Surabaya khususnya bidang Adiwiyata merasa kecewa dengan hasil yang diraih saat melakukan upaya lingkungan hidup.

Senada dengan Devita, Reza Herlambang, siswa kelas 8 yang juga pengurus OSIS SMP Negeri 32 Surabaya bidang Adiwiyata juga sering merasa upaya yang dilakukan kurang mendapat dukungan dari warga sekolah. “Pernah saya niatkan dalam hati untuk memunguti sampah yang ada di depan saya, namun ketika itu juga banyak teman-teman yang mengejek seperti pasukan kuning,” ujar Reza.

Pembinaan tersebut, juga menghasilkan 6 rencana upaya nyata yang akan dilakukan oleh seluruhpengurus OSIS SMP Negeri 32 Surabaya, bukan hanya pengurus bidang Adiwiyata. Diantaranya adalah menyediakan 2 tempat sampah terpilah di masing-masing kelas, memfungsikan kembalikomposter yang dimiliki sekolah, membuat slogan lingkungan yang berisi ajakan untuk menghemat listrik, menghemat air dan mewajibkan pengurus OSIS SMP Negeri 32 Surabaya untuk membawa tanaman dalam pot. (black)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *