Kunjungan Istri KSAL Ke SD Hang Tuah 10 Disambut Dengan Video Conference Bersama Republik Ceko Dan Jepang

Sidoarjo- Martin Benda, pemuda asal negara Republik Ceko, yang pernah menjadi simpatisan Tunas Hijau selama sekitar 2 bulan pada 2010, menyatakan bangga bisa mengikuti kegiatan lingkungan hidup di sekolah-sekolah di Indonesia. “Betul, saya bangga pernah bersama Tunas Hijau berkegiatan lingkungan hidup di sekolah-sekolah,” kata Martin menjawab pertanyaan siswa kelas 4E SD Hang Tuah 10 Juanda saat video conference, Selasa (22/3). Pada video conference ini Martin berada di negara Singapura, sedangkan para siswa SD Hang Tuah 10 Juanda berada di sekolah.

Ketika ditanya di sekolah mana saja dia pernah berkunjung selama berada di Indonesia, Martin mengaku tidak hafal dengan nama-nama sekolah itu. “Saya sangat hafal dengan nama kota yang saya kunjungi bersama Tunas Hijau untuk kegiatan lingkungan hidup, yaitu Situbondo, Gresik dan Surabaya,” kata Martin Benda. Tentang makanan favorit selama berada di Indonesia, Martin mengaku sangat menyukai nasi goreng dan sate ayam. “Saya sangat suka sate ayam dan nasi goreng,” kata Martin yang dijawab dengan tepuk tangan meriah oleh siswa satu kelas peserta video conference itu.

Ratu Naurah, siswi peserta video conference menjelaskan kepada Martin bahwa di sekolahnya telah dilakukan pengomposan sampah organik khususnya dedaunan dan sisa makanan. “Komposter sekolah kami besar. Apakah Martin pernah melakukan pengomposan?” tanya Ratu Naurah. Dijawab Martin bahwa dirinya pernah melakukan pengomposan bersama Tunas Hijau di beberapa sekolah yang pernah dikunjunginya di Indonesia. “Mengompos sampah organik ternyata menyenangkan dan bisa membuat lingkungan hidup lebih baik,” jawab Martin.

Berbeda dengan pertanyaan tanya jawab antara Martin dengan Ratu Naurah, Nesya Agitha memanfaatkan video conference itu tentang kondisi lingkungan hidup di negara yang pernah dikunjungi Martin Benda, yaitu negara Republik Ceko, Australia dan Singapura. Dijawab Martin bahwa Republik Ceko, Australia dan Singapura sangat indah. “Terlebih di Singapura, sistem transportasi umum yang ada sangat baik. Pemilahan sampah juga dilakukan hampir seluruh negara Singapura, diantaranya menjadi sampah aluminium, plastik, kertas dan plastik,” kata Martin Benda.

Pada pagi itu, video conference juga dilakukan antara SD Hang Tuah 10 Juanda dengan sekolah patner mereka dari Jepang, yaitu Tsukishima primary school Tokyo. Kemitraan atau sister school dengan Tsukishima primary school Jepang sudah berlangsung  sejak Oktober 2010. Sementara itu video conference bersama Jepang dan Republik Ceko itu diselenggarakan khusus sebagai rangkaian kegiatan menyambut kunjungan Lilik Soeparno, istri Kepala Staf TNI Angkatan Laut Soeparno selaku ketua umum Jalasenastri dan pengurus pusat Yayasan Hang Tuah. Tujuannya, menunjukkan salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan yang telah diterapkan SD Hang Tuah 10 dengan memanfaatkan teknologi informasi.(ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *