Surabaya- Yosifar Endika Satria, siswa kelas 8G, terlihat sedang menegur salah seorang temannya yang kedapatan membuang sampah sembarangan, Senin (21/3) pagi, saat pembinaan lingkungan hidup Tunas Hijau di SMP Negeri 3 Surabaya. Pembinaan ini dalam rangka program Sekolahku Peduli Lingkungan.Disampaikan oleh Yosifar bahwa dirinya dan anggota kader lingkungan SMP Negeri 3 lainnya sering melakukan hal yang sama, yaitu menegur siswa lainnya yang kedapatan membuang sampah sembarangan. “Ini adalah salah satu proses untuk membiasakan warga sekolah agar selalu membuang sampah pada tempatnya,” ungkap Yosifar.
Pada pembinaan ini, para siswa diajak melakukan promosi program lingkungan hidup yang telah dilakukan di sekolah. “Pembiasaan perilaku peduli lingkungan hidup harus dilakukan setiap hari di sekolah. Program lingkungan hidup berkelanjutan harus dilaksanakan. Promosi tidak boleh dilupakan,” kata aktivis Tunas Hijau Satuman kepada para siswa yang mengikuti pembinaan itu. Dengan promosi, juga bisa mengajak semakin banyak warga sekolah ini untuk mendukung program yang dilaksanakan. “Promosi juga dapat menginformasikan kepada masyarakat lebih luas agar mengetahui, mendukung dan menghargai upaya yang kita lakukan,” tambah Satuman.
Satuman menjelaskan bahwa bentuk media promosi yang bisa dibuat beragam. Diantara bentuk media itu adalah poster, kartun dan video. “Untuk media promosi berupa video bisa teman-teman lihat seperti yang saat ini sedang kami lakukan ini. Insya Allah besok sudah bisa dilihat di Youtube dengan tema “Cara Mudah Menghemat Air,” ungkap Satuman sambil menemani aktivis Tunas Hijau Anggriyan Permana melakukan pengambilan video program unggulan lingkungan hidup SMP Negeri 3 ini. Ditambahkan Satuman bahwa video ini dibuat dalam rangka Hari Air Sedunia 22 Maret.
Video ini diperankan oleh keempat kader lingkungan hidup SMP Negeri 3. Mereka adalahYosifar Endika, Widari Sri Suta, Alfionita Dwi dan Bagas Cahyo. Video ini menceritakan upaya penghematan air yang dilakukan siswa di sekolah seperti mengumpulkan sisa air minum dari tempat sampah yang ada di kantin sekolah dan mematikan kran air jika bak sudah penuh.Pada pengambilan gambar itu terlihat Widari Sri Suta yang sedang berdiskusi dengan kedua temannya membahas peringatan Hari Air Sedunia.
Di saat yang bersamaan, tertangkap basah Bagas Cahyo yang dengan sengaja membuang botol air mineral yang masih ada airnya. Tanpa basa-basi, Yosifar Endika yang melihat hal itu langsung menegur Bagas agar mengambil sampah botol miliknya dan menyuruhnyamenyiramkan air sisa minum ke tanaman, lalu membuang botolnya ke dalam sampah nonorganik. Bagas Cahyo, siswa kelas 8F, mengaku hal ini menjadi pengalaman pertama baginya. “Saya juga banyak mendapatkan informasi tentang cara menghemat air dari teman-teman. Selama ini tindakan seperti itu hanya slogan,” tutur pemeran video yang bekarakter cuek ini.
Pada pembinaan lingkungan hidup yang melibatkan 100 siswa ini, Tunas Hijau juga mengajakpara siswa Berpikir Kembali atau Re-Think dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan air. “Secara tidak sadar, kebiasaan kita di sekolah terbawa kebiasaan yang dilakukan di rumah. Berfikir ulang saat mau menggunakan air. Biasakanlah menggunakan arus kecil saat kalian menghidupkan kran,” ujar Satuman. Selain memberikan materi lingkungan hidup mengenai upaya penghematan air, Tunas Hijau juga mengajak mereka mengadakan kegiatan menarik untuk memperingati hari air sedunia. (ryan)