SMP Negeri 45 Menggalakkan BURSA
Surabaya- SMP Negeri 45 tergolong sekolah baru yang terletak satu atap dengan sekolah dasar. Realitanya, sekolah yang masih satu atap dengan sekolah dasar identik dengan menghasilkan jumlah sampah yang banyak dibanding dengan sekolah yang memiliki bangunan sendiri. Namun masalah tersebut sedikit terpecahkan berkat program “BURSA” atau Berburu Sampah yang dilakukan puluhan Kader Lingkungan setiap harinya. Program Berburu sampah ini mereka jalankan setiap pagi sebelum pelajaran dimulai dan sore sebelum mereka pulang sekolah. Penerapan Bursa sangat nampak saat pembinaan pembinaan lingkungan hidup Sekolahku Peduli Lingkungan, Selasa (22/3).
Pada pembinaan lingkungan hidup di SMP Negeri 45, aktivis Tunas Hijau Satuman mengajak siswa kader lingkungan untuk menyosialisasikan program yang sudah dilakukan, Bursa, kepada adik kelasnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. “Kalian tidak boleh hanya menyosialisasikan program itu, tetapi sekaligus mengajak siswa sekolah dasar untuk meniru apa telah kalian lakukan. Setidaknya, dengan membiasakan diri membuang sampah di tempatnya,” ujar Satuman.
Selain itu, pada pembinaan ini juga dikupas permasalahan tentang air mengingat hari itu adalah peringatan Hari Air Sedunia. Permasalahan seperti tercemarnya air sungai karena penggunaan deterjen yang berlebihan, adanya sampah dan populasi ganggang atau eceng gondok yang berlebihan bisa menghabiskan oksigen yang ada di sungai, dibahas pada pembinaan ini. “Kondisi sungai seperti itu sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari, secara tidak sadar bisa menyebabkan pencemaran air dan menyebabkan berkurangnya jumlah air bersih yang akan kita konsumsi,” tutur Satuman.
Mengenai peringatan Hari Air Sedunia pada 22 Maret, Satuman mengajak puluhan kader lingkungan SMP Negeri 45 untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya penghematan air di sekolah. “Coba kalian pikirkan satu ide untuk membuat kegiatan hari air sedunia yang mudah dilakukan di sekolah,kalau bisa dilakukan hari ini juga. Tetapi kalau tidak hari ini ya nggak apa-apa. Bisa juga dilakukan besok atau lusa,” ujar Satuman.
Kepala SMP Negeri 45 Yulia Krisnawati mengaku bangga dengan upaya yang sudah dilakukan anak didiknya dan bersedia mendukung program peringatan hari air yang sudah direncanakan. “Program lingkungan hidup yang dilakukan oleh peserta pembinaan lingkungan hidup ini besar kemungkinannya untuk disosialisasikan kepada siswa yang lainnya. Alasannya, lingkungan hidup bukan hanya sekedar dilakukan ketika waktu luang saja, tetapi lingkungan hidup itu adalah cita-cita kita semua,” tungkasnya.
Kepala SMP Negeri 45 Yulia Krisnawati juga menjelaskan bahwa program lingkungan sekolah yang menjadi tujuan selanjutnya yakni penanaman pohon teduh di halaman sekolah agar tidak terasa panas lagi. Selain itu, sekolah menginginkan adanya pembuatan kolam lele untuk pemanfaatan lahan kosong selain untuk ditanami pepohonan. “Dengan adanya kolam lele bisa mengurangi jumlah sampah sisa makanan yang ada di sekolah, karena lele termasuk hewan yang omnivora atau pemakan segalanya. Jadi tidak repot merawatnya,” tambahnya sedikit bercanda sebelum mengakhiri pembinaan. (ryan)