Tunas Hijau Melarung Bahan-Bahan Organik, Sikapi Maraknya Produk Tidak Ramah Lingkungan
Surabaya- Sedikitnya 30 anak-anak dan pemuda mengikuti kampanye Peduli Air yang digelar Tunas Hijau di pinggiran sungai Kalimas Surabaya – Taman Prestasi Surabaya, Kamis (24/3) pukul 15.00 – 17.00 WIB. Aksi ini digelar menyikapi semakin susahnya ditemui deterjen dan sabun, serta produk-produk yang berhubungan dengan penggunaan air dan berakhir di saluran air, yang tidak mencemari saluran air. Aksi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Air Sedunia 2011 yang diselenggarakan Tunas Hijau.
Kampanye ini dilakukan dengan melarung bahan-bahan organik yang oleh nenek moyang banyak digunakan untuk ativitas kamar mandi dan dapur dan terbukti ramah lingkungan. “Nenek moyang kita dulu sering mengajarkan dan memberi teladan untuk bijaksana terhadap alam, dengan selalu menggunakan bahan-bahan organik yang tidak mencemari lingkungan. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya kita juga memproduksi sabun dan deterjen yang ramah lingkungan. Bukan malah sabun dan deterjen yang mencemari lingkungan,” ungkap Norita Prasetyawardani, koordinator kampanye Tunas Hijau ini.
Ditambahkan Nonoy, panggilan akrab Norita, bahwa sabun, deterjen, shampo dan produk-produk sejenisnya yang selama ini diproduksi nyaris semuanya merupakan produk-produk yang tidak ramah lingkungan. “Produk-produk tersebut bahkan bisa dikatakan hanya bermanfaat selama beberapa menit saja saat pemakaian. Selebihnya hanya menjadi masalah, karena hanya akan mencemari lingkungan sekitar,” tambah Norita.
Larung dilakukan dengan menempatkan bahan-bahan organik itu pada kumpulan pelepah pisang dan dihanyutkan ke sungai Kalimas di sekitar Taman Prestasi, Jl. Ketabang Kali (belakang gedung negara Grahadi). Bahan-bahan organik yang dilarung adalah lidah buaya yang bagus digunakan untuk perawatan rambut, buah lerak yang bagus untuk mencuci baju dan peralatan dapur, jeruk nipis yang bagus digunakan untuk mencuci peralatan dapur, dan beberapa bahan alam yang lainnya.
Melalui aksi ini diharapkan pihak industri penghasil produk-produk kamar mandi dan dapur mulai menghasilkan kembali produk-produk yang ramah lingkungan hidup demi kehidupan yang berkelanjutan, sehingga masyarakat memiliki pilihan untuk menggunakan produk-produk ramah lingkungan hidup itu. Melalui aksi ini, masyarakat juga diajak untuk lebih memilih produk-produk yang ramah lingkungan dan meningkatkan kepedulian pada lingkungan hidup khususnya saluran air sekitar.
Sementara itu, Puteri Lingkungan Hidup 2010 Fadila El Zahra yang ikut serta kampanye ini menyatakan bangga bisa ikut serta. “Air adalah darah kehidupan. Air sangat dibutuhkan setiap saat oleh seluruh makhluk hidup termasuk manusia. Sudah seharusnya air dilestarikan dan disuarakan setiap saat seiring penggunaan air yang kita lakukan. Bukan hanya sekali dalam setahun saat peringatan Hari Air Sedunia,” ungkap puteri lingkungan hidup yang juga siswa SDN Kandangan I Surabaya. (ron)