Selamatkan Hutan Mangrove

Runner up IV Pangeran Lingkungan Hidup 2010 Fairuz Miko

Hutan mangrove atau hutan bakau adalah hutan yang berada di daerah pesisir pantai atau daerah pasang surut air laut. Berbeda dengan hutan yang ada di daratan, hutan mangrove hanya terdiri dari tanaman yang bisa hidup berlama-lama dengan genangan air laut yang sedang pasang. Jenis tanaman mangrove ini juga identik dengan satu-satunya jenis tanaman yang bisa hidup di daerah berlumpur.

Saya termasuk beruntung karena pernah beberapa kali beraktivitas di kawasan hutan mangrove. Kali pertama beraktivitas di hutan mangrove adalah saat karantina dan pelatihan lingkungan hidup 3 hari bagi 30 orang finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2010 di Muara Sungai Wonorejo. Untuk menuju muara sungai ini tidak dilakukan dengan jalur darat. Pasalnya, sepanjang sekitar 5 kilometer menuju muara sungai hanyalah tambak ikan dengan jalanan setapak yang becek. Terlebih saat itu adalah musim hujan.

Aktivitas saya yang kedua di kawasan hutan mangrove adalah saat saya mengikuti penanaman 1000 mangrove yang digelar oleh Tunas Hijau bersama Telkomsel Pelangi, akhir Juni 2011, di Pantai Kenjeran Surabaya. Keikutsertaan saya pada penanaman mangrove ini membuat saya lebih tahu bahwa menanam mangrove cukup sulit, jauh lebih sulit daripada menanam pepohonan di daratan. Menanam mangrove harus menunggu saat air laut sedang surut. Tujuannya, agar kita tidak tenggelam dan memudahkan dalam penanaman.

Dari beberapa aktivitas saya di kawasan hutan mangrove di Surabaya itu, saya menjadi tahu betapa pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan manusia. Selain untuk mencegah pengikisan daratan atau pantai oleh gelombang air laut, mangrove juga menjadi habitat atau tempat berkembang biak burung-burung air dan satwa laut lainnya. Dimana pun ada hutan mangrove, maka bisa dipastikan bahwa di tempat itu bisa dengan mudah ditemui banyak burung air dan satwa laut lainnya. Jadi, sudah seharusnya kita memanfaatkan daerah pesisir untuk kawasan hutan mangrove. (ron)