Tularkan Perilaku Ramah Lingkungan Pada Peserta Penyuluhan LH Part III Tingkat SD
Surabaya– Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya bersama Tunas Hijau kembali menggelar Penyuluhan Pelajar seSurabaya, Rabu (27/7). Kali ini penyuluhan dikhususkan lagi untuk pelajar tingkat sekolah dasar khususnya di kawasan kecamatan Rungkut. Sepuluh sekolah dasar di kawasan ini ikut dalam kegiatan yang bertujuan membentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup terutama di sekolah. Peserta berasal dari SDN Medokan Ayu II, SDN Kendangsari III, SDN Kendangsari IV, SDN Penjaringan Sari II, SDN Klampis Ngasem I, SDN Kalirungkut IV, SDN Wonorejo Rungkut, MIN Medokan Ayu, SD Yamassa dan SD Alam Insan Mulia
Jika sehari sebelumnya penyuluhan untuk SD bertempat di Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri SDKSanta Theresia 1 Surabaya, kali ini diselenggarakan di sekolah pemenang lomba UKS tingkat provinsi Jawa Timur 2011, SDN Medokan Ayu 2 Surabaya. Memasuki sekolah ini pandangan mata langsung tertuju pada rindangnya taman serta deretan wastafel di halaman sekolah. Letak wastafel di pinggiran taman ternyata memiliki fungsi ganda karena air sisanya dibuat langsung mengalir ke tanaman di sekitar wastafel tersebut. Di halaman belakang 2 kolam ikan tertata apik mendampingi kantin sekolah. Bukan sekedar kolam karena juga mempunyai fungsi tempat mendaur ulang sisa makanan para siswa.
Di awal berlangsungnya penyuluhan, Tunas Hijau mengamati perilaku para peserta yang duduk rapi di dalam ruang kelas mendengarkan materi. Beberapa anak secara tak sadar membuang gelas bekas air mineralnya di kolong kursi. Walaupun di dalam ruangan telah tersedia beberapa tempat sampah. Terlihat bagaimana masih minimnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya.
Tunas Hijau kali ini menyampaikan materi dengan permainan. Dipandu Rani Gayuh, Stephanie, Ayu Rahmawati dan Sri Fitriyah peserta diajak beraktifitas di dalam maupun di luar ruangan. Keempat mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya Malang yang sedang kuliah lapangan di Tunas Hijau tersebut dengan interaktif mengajarkan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Mulai dari berburu sampah di ruangan hingga operasi semut di halaman sekolah.
Dari sampah yang didapat, mereka diajak memilah secara langsung di tempat sampah yang telah tersedia. Diberikan pula tips untuk mengingat jenis tempat sampah berdasar kesamaan abjad awal huruf. Tempat sampah berwarna biru untuk sampah basah, dan tempat sampah berwarna kuning untuk sampah kering. “Ternyata mudah ya untuk mengingat jenis tempat sampah. Padahal selama ini saya sering salah membedakan tempat sampah kering dan basah,” ujar Monika peserta dari SDN Klampis Ngasem I.
Kebiasaan peserta dites juga oleh Tunas Hijau melalui permainan tebak rasa. Setiap peserta dibagikan permen rasa buah. Mereka ditanya beberapa pertanyaan terkait permen yang mereka dapatkan. Pertanyaan terakhir ditanyakan dimana bungkus permen mereka. Ternyata beberapa anak tanpa sadar membuang bungkusnya di sekitar mereka duduk. Kembali mereka diingatkan pentingnya untuk membuang sampah pada tempatnya. (Gayuh/Ayu)