Workshop “Dari Anak Untuk Anak” Pada Penyuluhan LH Pelajar Surabaya Part II

Surabaya– Ruang serbaguna SDK Santa Theresia 1 Surabaya, Selasa (26/7), ramai sesak dipenuhi 40 siswa perwakilan 8 Sekolah Dasar yang dari kecamatan Tambaksari. Mereka berkumpul bersama untuk belajar mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan atau lazim disebut Sekolah Adiwiyata. Berbagai aktifitas dilakukan para peserta yang berasal dari SDN Pacar Keling V, SDN Pacar Keling VI, SDN Pacar Keling VII, SDN Pacar Keling VII,SDN Tambaksari III, SDN Tambaksari IV, SDN Tambaksari V dan SDN Tambaksari VI. Diantaranya menyaksikan  film lingkungan, diskusi dan workshop pengolahan sampah.

Kegiatan yang bertajuk Penyuluhan Lingkungan Hidup Pelajar Surabaya tersebut diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya didukung Tunas Hijau sebagai bagian sosialisasi tentang program Sekolah Adiwiyata. “Program Sekolah Adiwiyata bertujuan membentuk karakter warga sekolah untuk peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan nyata,” ujar Heny Dwi Aliani, staf bidang Peningkatan dan Penyuluhan Kualitas Lingkungan BLH Kota Surabaya kepada para peserta.

Selain pembahasan tentang program Sekolah Adiwiyata, dijelaskan juga tentang pemanasan global serta biopori. Melalui slide dan video peserta diajak untuk mengetahui permasalahan global dunia saat ini serta upaya yang bisa dilakukan di sekolah. Tunas Hijau berkesempatan memberikan pemahaman kepada peserta tentang kebiasaan ramah lingkungan terkait sampah yang bisa dilakukan di sekolah masing-masing.

Uniknya dalam penyuluhan gelombang kedua kali ini konsep workshop lingkungan hidup “dari anak untuk anak turut” dihadirkan. Marselinus Hans Juliano, siswa kelas VI SDK Theresia 1 menceritakan tentang aktifitas daur ulang yang mereka lakukan di sekolahnya. “Daur ulang yang kami lakukan merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah agar tidak mencemari lingkungan,” tutur Marselinus Hans Jualiano di depan teman-teman barunya yang berasal dari beberapa sekolah itu.

Peserta lantas dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan praktik pengolahan sampah kertas dan botol plastik. Di bawah arahan anggota tim lingkungan SDK Santa Theresia 1, yang juga binaan Tunas Hijau, peserta terlihat asyik mencoba mencetak kertas daur ulang dari sampah kertas. Mereka juga mencoba membuat bunga dari botol bekas air mineral.

SDK Santa Theresia 1 merupakan Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri di Surabaya. Penghargaan ini hanya bisa didapat jika sebuah sekolah berhasil memperoleh sekolah Adiwiyata secara berturut-turut selama 4 tahun. Tak heran di setiap sudut sekolah selalu terjaga kebersihannya. Slogan dan poster ajakan peduli lingkungan turut menghias setiap dinding. Hal ini mempertegas predikat Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri yang telah mereka raih.