Wujudkan Angkutan Umum Bersih Dengan Cara Unik

Surabaya- Kota Surabaya tak hanya sebagai ibukota provinsi Jawa Timur dengan julukan Kota Pahlawan. Kota Surabaya memperoleh predikat kota terbersih melalui keberhasilannya meraih piala Adipura 2011, karena mampu dalam membangun penataan lingkungan kota yang berkelanjutan. Ruang terbuka hijau yang semakin bertambah dengan puluhan taman menghiasi setiap sudut kota Surabaya, menjadikan Surabaya semakin hijau, asri, dan nyaman. Tak heran penghargaan taman terbaik juga diperoleh tahun ini.

Sayangnya masih tersisa sudut hitam Kota Surabaya yang dilupakan oleh masyarakat. Kondisi kebersihan di dalam angkutan umum yang menjadi sarana transportasi masyarakat Surabaya tak sebanding dengan bersihnya lingkungan kota Surabaya. Sampah bungkus permen, tisu bekas, botol minuman yang sudah tidak terpakai masih sering ditemui berserakan di dalam angkutan umum. Tak jarang sampah-sampah tersebut diselipkan di sisi bangku angkutan umum. Mayoritas penumpang berdalih karena tidak adanya fasilitas keranjang sampah di dalam angkutan umum tersebut.

Untuk mengajak masyarakat sadar lingkungan hidup serta mewujudkan angkutan umum yang bersih, Tunas Hijau mengadakan KampanyeSampah Juga Butuh Tempat Istimewa yang dimotori oleh empat mahasiswi sosiologi Universitas Brawijaya Malang yang bernama Ayu Rahmawati, Rani Gayuh, Stephanie dan Sri Fitriyah. Sebelumnya keempat mahasiswi yang sedang melakukan kuliah lapangan di Tunas Hijau tersebut telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap kebiasaan penumpang di dalam angkutan umum selama beberapa hari.

Kampanye yang diselenggarakan dalam rangka International Youth Day yang diperingati di seluruh dunia setiap 12 Agustus ini akan dilaksanakan Sabtu sore (13/8) di Taman Flora Bratang Surabaya. Kegiatan ini akan melibatkan puluhan pelajar pecinta lingkungan dari beberapa SMP dan SMA di Surabaya. Melalui media poster, mural lingkungan hidup maupun kostum tempat sampah raksasa mereka akan menyuarakan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Selain itu juga akan dibagikan tempat sampah untuk dipasang di angkutan umum. “Kami menyiapkan 20 tempat sampah untuk dibagikan,” ungkap Stephanie salah satu dari empat mahasiswi Brawijaya yang memotori kegiatan kampanye tersebut.

Tak hanya membagikan tempat sampah kepada angkutan umum. Setelah pemasangan angkutan umum tersebut akan dipantau. “2 hari sesudah kami kampanye kami akan menanyakan kepada supir angkutan tersebut tentang perubahan kebiasaan penumpangnya dengan adanya tempat sampah,” urai Ayu Rahmawati.  Penyuluhan lingkungan hidup secara langsung juga akan diberikan kepada penumpang angkutan umum. Lewat pembagian takjil secara gratis kepada penumpang, mereka dihimbau untuk membuang pembungkus takjil tersebut pada tempat sampah yang disediakan. (gayuh)